Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Naskah Khutbah Jumat Ramadhan: Cara Memaknai Malam Nuzulul Qur'an

Khutbah Jumat Ramadhan singkat 2022 tentang bagaimana cara memaknai malam Nuzulul Qur'an.

Naskah Khutbah Jumat Ramadhan: Cara Memaknai Malam Nuzulul Qur'an
Sejumlah santri dan santriwati membaca Al Quran bersama saat mengaji malam 'selikuran' di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Mubarokah, Sempu, Andong, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (2/5/2021). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

tirto.id - Bismillaahirrahmaaniraahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah SWT, Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada kepada junjungan kita, nabi agung Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Amma ba’du ….

Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Alhamdulillah, hari ini kita dapat kembali berkumpul dalam majelis salat dan khotbah Jumat, 15 April 2022 yang insya Allah dirahmati Allah SWT.

Dalam kesempatan kali ini, khotib akan membawakan tema mengenai Cara Memaknai Malam Nuzulul Qur’an.

Khotbah Jumat Singkat & Terbaru

Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Tidak terasa, umat Islam telah menunaikan ibadah puasa hampir setengah bulan lamanya. Hal ini menandakan bahwa umat muslim sebentar lagi akan kembali memperingati salah satu dari peristiwa bersejarah dalam Islam yang dikenal dengan Nuzulul Quran.

Nuzulul Quran ialah peristiwa turunnya Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. untuk pertama kalinya berupa Surah Al Alaq ayat 1-5.

Bunyi dari firman Allah SWT dalam Surah Al Alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ – ١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”(QS. Al Alaq [96]: 1-5)

Pada waktu itu, Nabi Muhammad SAW telah menginjak umurnya yang ke-40 tahun dan kerap melakukan khalwat di Gua Hiro. Khalwat adalah mengasingkan diri pada tempat yang sunyi untuk bertafakur (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.

Sementara Gua Hiro merupakan suatu gua yang berukuran sepanjang 4 hasta dengan lebar sekitar 1,75 hasta terletak di puncak Gunung Hiro sebelah utara Makkah, sejauh 7 farkhah.

Rasulullah SAW melakukan khalwat selama 3 tahun lamanya di dalam Gua Hiro. Hingga suatu ketika, saat Nabi sedang tertidur di dalam gua tersebut dan datanglah Malaikat Jibril membawa sehelai lembar seraya berkata kepadanya: “Iqro (bacalah)”.

Dengan terkejut Muhammad menjawab “Saya tidak dapat membaca”.

Jibril mendekap hingga beliau sesak kemudian melepaskan Muhammad sembari berkata lagi, “Bacalah”. Mendengar ini, Muhammad menjawab, “Apa yang akan saya baca?”

Jibril kemudian mendekap untuk kedua kalinya dan berkata, “Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya...” (Q.S. Al-Alaq:1-5).

Ilustrasi Islam

Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Itulah sepenggalan kisah dari peristiwa terjadinya Nuzulul Quran. Umat Islam di Indonesia, umumnya memperingati Nuzulul Quran pada malam 17 Ramadan.

Pada tahun ini, malam 17 Ramadan 1443 H diperkirakan akan jatuh pada tanggal 18 April 2022.

Meskipun terdapat pendapat lain yang mengatakan jika malam Nuzulul Qur'an terjadi pada tanggal 18 dan 19 Ramadan, namun masyarakat Indonesia umumnya menggunakan tanggal 17 Ramadan.

Hal ini merujuk kepada salah satu firman Allah SWT dalam Surah Al Anfal ayat 41 sebagai berikut:

۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ - ٤١

Artinya:

“Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”(QS. Al Anfal [8]:41)

Surah Al Anfal tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah menurukan Al Qur’an kepada Muhammad pada hari yang Hari Furqan.

Hari Furqan ditafsirkan sebagai hari kemenangan umat Islam atas kaum kafir dalam Perang Badar.

Perang Badar adalah sebuah perang yang terjadi pada hari Jumat, 17 Ramadan 2 H. Dari sumber ini secara sederhana dikatakan bahwa peristiwa Nuzulul Qur'an diperkirakan jatuh pada tanggal 17 Ramadan.

Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Nuzulul Quran merupakan salah titik tolak penting bagi agama Islam, sehingga umat muslim sebaiknya dapat mengambil makna dari peristiwa tersebut.

Dengan diturunkannya Al Qur'an, artinya manusia telah memiliki salah satu pedoman hidup.

Al Qur'an adalah pedoman sekaligus arahan bagi manusia, sehingga kehidupannya menjadi jelas arahnya.

Minimal manusia menjadi paham perkara yang seharusnya dilakukan dan hal yang dilarang oleh Allah SWT, karena memiliki dampak buruk bagi dirinya. Allah SWT melalui Surah At Taha ayat 124-125 berfirman sebagai berikut:

قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًاۢ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚفَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى ەۙ فَمَنِ اتَّبَعَ هُدٰيَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقٰى – ١٢٣ وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى - ١٢٤

Artinya:

“Dia (Allah) berfirman, ‘Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.’” (QS. Taha [20]: 123-124)

Al-Quran adalah kumpulan firman-firman Allah SWT bagi manusia. Di samping itu, Al Qur’an adalah rujukan pertama bagi umat Islam untuk menentukan segala sesuai.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya mengatakan bahwa manusia yang berpegang kepada Al Qur’an dan Sunahnya, maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

“Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunah Rasul-Nya,” (H.R. Malik, Hakim, & Baihaqi).

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang muslim untuk memaknai malam Nuzulul Qur'an adalah dengan menempatkan Al Qur’an dalam setiap sendi-sendi dalam kehidupan. Hal ini telah dijanjikan oleh Allah dan Rasulnya, bahwa ia tidak akan tersesat di dunia.

Demikianlah khobah Jumat pekan ini. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang selalu dapat mengamalkan Al Qur’an dalam bentuk ibadah maupun perilaku, sehingga memperoleh berkah serta rida dari Allah SWT. Aamiin allahumma aamiin.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno