Menuju konten utama

Nasdem Minta Jokowi Berbisik ke MK agar Tak Buat Gaduh

Jokowi dianggap perlu campur tangan ke MK karena sistem pemilu proporsional terbuka adalah kehendak rakyat dan bukan semata keinginan partai politik.

Nasdem Minta Jokowi Berbisik ke MK agar Tak Buat Gaduh
Ratusan tamu undangan pernikahan adik Presiden Joko Widodo, Idayati dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, menggunakan barcode khusus. Setiap barcode diperuntukkan hanya untuk satu orang.Seperti diketahui pernikahan tersebut akan digelar di Graha Shaba Buana, Sumber, Solo pada Kamis (26/5). (Denik Apriyani/Agha Yuninda Maulana/Sizuka)

tirto.id - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI Robert Rouw meminta Presiden Joko Widodo mengambil tindakan mengantisipasi terjadinya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah sistem Pemilu 2024 dari proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup.

Menurutnya, Jokowi perlu campur tangan karena sistem pemilu proporsional terbuka adalah kehendak rakyat dan bukan semata keinginan partai politik.

"Maka saya meminta tidak hanya kepada MK, tetapi kepada kepada Presiden agar mendukung apa yang menjadi harapan masyarakat, " kata Robert di Gedung DPR RI, Jakarta pada Selasa (30/5/2023).

Menurutnya, satu-satunya orang yang bisa bersuara dan mendapat perhatian dari MK hanyalah Presiden Jokowi. Karena menurutnya jelang putusan MK terkait sistem pemilu tersebut, publik menjadi gaduh dan tak produktif.

"Bersuaralah kepada MK, agar MK tidak membuat gaduh politik. Sebab kami sudah menjalani lebih dari setahun proses pemilu ini kami lakukan," ungkapnya.

Dirinya menuding ada permainan di balik putusan MK bila sistem pemilu diubah menjadi tertutup. Robert menegaskan marwah MK perlu dijaga agar tak ada permainan hukum dalam proses persidangan sistem pemilu tersebut.

"Jadi sekali lagi kami memohon agar sebagai pimpinan tertinggi kepala negara ikut juga memberi dukungan. Agar MK tidak bermain-main," tegasnya.

Baca juga artikel terkait GUGATAN SISTEM PEMILU atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto