Menuju konten utama
Pemilu 2024

NasDem, Demokrat, & PKS Usung Anies: Segera Resmi Koalisi?

Tiga parpol yang usung Anies Baswedan jadi capres untuk Pemilu 2024: Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.

NasDem, Demokrat, & PKS Usung Anies: Segera Resmi Koalisi?
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (ketiga kanan) berjabat tangan dengan Anies Baswedan (kedua kiri) saat akan melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

tirto.id - Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024. Apakah ketiga parpol tersebut akan segera mengumumkan koalisi secara resmi?

Nasdem yang diketuai Surya Paloh, Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan PKS dengan pimpinan Ahmad Syaikhu, dikabarkan akan segera membentuk Sekretariat Perubahan sebagai awal dari komitmen untuk berkoalisi di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), koalisi antar ketiga partai tersebut bukan sebagai koalisi politik berbasis transaksional dan pragmatisme.

“Koalisi Demokrat, PKS, dan Nasdem dipersatukan oleh visi dan semangat yang sama, senasib dan seperjuangan, untuk mengemban amanah rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata AHY dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).

Saat ini Nasdem memiliki 59 kursi di DPR, sedangkan Partai Demokrat 54 kursi. Jumlah ini belum memenuhi syarat untuk bisa mengusung capres. Oleh karena itu, PKS yang memiliki 50 kursi di DPR diharapkan lekas bergabung supaya koalisi bisa segera resmi dibentuk.

PKS sendiri mendukung pencapresan Anies dengan bergabung dengan tim kecil bersama Nasdem dan Partai Demokrat.

"Banyak yang bertanya apa benar PKS dukung Anies. Saya katakan, kalau PKS ini tidak dukung Anies, maka tidak mungkin saya ada terus-terusan di dalam tim kecil ini," kata Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Sohibul Iman, usai pertemuan di rumah Anies Baswedan, Jakarta, Jumat (27/1/2023), dikutp dari Antara.

Sementara itu, menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra, syarat untuk mengusung capres dan cawapres di Pemilu 2024 berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2019.

Partai atau koalisi partai setidaknya harus memiliki minimal 25 persen suara atau 20 persen kursi di DPR. Ini berkaca pada UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan peraturan teknis lainnya.

"Ketentuannya memang sudah seperti itu," katanya seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (28/1/2023).

Menanti Sekretariat Perubahan Bentukan Nasdem, Demokrat, & PKS

AHY mengaku telah mengajak Nasdem dan PKS untuk membentuk Sekretariat Perubahan secepat mungkin.

Pembentukan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Partai Demokrat untuk menciptakan Koalisi Perubahan sekaligus pembahasan program kerja.

Hal ini dibenarkan oleh Juru Bicara PKS M.Kholid yang menyebutkan bahwa saat ini ketiga partai pendukung Anies telah melakukan sejumlah kegiatan untuk mempersiapkan Pemilu 2024.

Menurutnya, saat ini sudah dibentuk tim kecil yang terdiri dari perwakilan partai yang sudah mulai membahan sejumlah program kerja.

“Selama ini sudah ada tim kecil yang merupakan perwakilan resmi PKS, Nasdem dan Demokrat. Tim kecil tersebut sudah bekerja dengan sangat baik. Kami setuju jika Tim Kecil tersebut bisa ditransformasi menjadi Sekretariat Perubahan," ujarnya.

Anies Baswedan sudah ditetapkan sebagai capres untuk Pemilu 2024. Kendati demikian, wakil yang akan mendampingi Anies dalam pemilu mendatang belum diumumkan.

Menurut Kholid, partainya tidak mau ambil pusing soal pemilihan cawapres pendamping Anies. Ia mengungkapkan bahwa cawapres yang terpilih sebaiknya memiliki kemampuan menambal segala kekurangan Anies terlepas dari pada individunya.

"Prinsipnya, PKS setuju untuk mendukung siapa pun yang terbaik yang paling besar peluangnya untuk memenangkan Pilpres," jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh AHY yang menyatakan bahwa Demokrat tidak mematok kriteria pendamping Anies. Akan tetapi, ia meminta agar Anies selaku bacapres bisa menentukan pendampingnya tanpa intervensi.

“Sehingga pasangan ini akan harmonis dan saling melengkapi ketika kelak mendapatkan amanah untuk menjalankan roda pemerintahan. Bukan ‘kawin paksa’,” tegas AHY.

Namun, dalam kesempatan yang sama partainya akan mengajak serta PKS untuk menyerahkan keputusan cawapres yang diusung. Hal ini dilakukan agar ketiga partai memiliki kesetaraan yang sama dalam koalisi.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Politik
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya