Menuju konten utama

NASA Bantu Cari Pesawat Luar Angkasa India yang Hilang di Bulan

NASA bantu cari pesawat luar angkasa milik India yang hilang kontak ketika pesawat tersebut berada di jarak 2,1 km dari permukaan bulan.

NASA Bantu Cari Pesawat Luar Angkasa India yang Hilang di Bulan
Foto kombo fase Gerhana Bulan Total atau "Blood Moon" terlihat dari kawasan Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (28/7/2018). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - India melakukan misi pendaratan ke bulan pada 6 September 2019 dengan pesawat luar angkasa Chandrayaan-2 yang diluncurkan ke permukaan bulan. Akan tetapi, bagian kontrol kehilangan kontak dengan Vikram ketika pesawat tersebut berada di jarak 2,1 km dari permukaan bulan.

Twitter resmi Indian Space Research Organisation (ISRO), menyatakan pada 9 September lalu pengorbit Vikram, Chandrayaan-2 masih memantau dan mendapati Vikram mendarat di permukaan bulan, tetapi masih belum dapat berkomunikasi dengan Vikram.

Ruang kontrol ISRO berusaha memulihkan sambungan komunikasi dengan Vikram, mereka mengumumkan minggu lalu. Namun, belum ada perkembangan berarti, dan ISRO belum dapat mengunggah foto dari Vikram di permukaan bulan.

Space mewartakan, keberadaan Vikram dapat dideteksi menggunakan pemantau langit lainnya, seperti Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA. LRO direncanakan akan mendarat di area Vikram berada pada Selasa (17/9/2019).

"Berdasarkan kebijakan NASA semua data LRO tersedia untuk umum," kata pejabat NASA dalam sebuah pernyataan tertulis.

"NASA akan membagikan citra flyover sebelum dan sesudah dari area di sekitar lokasi pendaratan Chandrayaan-2 Vikram yang dtargetkan untuk mendukung analisis Indian Space Research Organization (ISRO)," tambahnya.

LRO telah beroperasi sejak 2009, dan terbiasa memotret pesawat ruang angkasa di permukaan bulan. LRO berulang kali mencitrakan situs pendaratan Apollo NASA.

Selain itu, LRO juga memata-matai dua penjelajah Cina, Yutu dan Yutu-2, dan menemukan pendaratan terakhir Beresheet milik Israel yang gugur selama pendaratan April lalu.

Kamera LRO memiliki tiga pencitraan berbeda, memungkinkannya untuk mencitrakan permukaan bulan dengan sangat jernih. Satu kamera memiliki angle lebar, dan dua lainnya kamera hitam putih yang akan mengirimkan gambar ke bumi.

Dilansir Cnet, NASA merilis gambar LRO untuk umum dengan set data berukuran multi terabyte setiap bulannya di Planetary Data System.

"NASA akan membagikan citra sebelum dan sesudah fly-over dari area sekitar pendaratan Chandrayaan-2 Vikram yang ditargetkan khusus untuk mendukung analisis ISRO," kata Noah Petro, kepala proyek LRO.

Proyek Chandrayaan-2 adalah proyek misi pendaratan ke bulan yang dilakukan oleh badan antariksa India yang berencana mendaratkan pesawat ruang angkasa ke bagian kutub selatan bulan, wilyah pertama yang digunakan untuk melakukan pendaratan, Aljazeera melaporkan. Proyek misi ini menghabiskan dana sebesar 140 juta dolar AS.

Baca juga artikel terkait NASA atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra