Menuju konten utama

Najwa Shihab Bicara Usulan Dirinya Jadi Moderator Debat Pilpres

Najwa Shihab digadang KPU jadi moderator debat pilpres. Rencana itu dikritik Andre Rosiade yang menudingnya tidak netral.

Najwa Shihab Bicara Usulan Dirinya Jadi Moderator Debat Pilpres
Najwa Shihab saat melakukan wawancara eksklusif dengan Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Najwa Shihab, jurnalis senior sekaligus presenter Mata Najwa buka suara soal rencana Komisi Pemilihan Umum menjadikannya moderator debat pemilu presiden 2019. Rencana KPU ini sebelumnya dikritik Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, yang menuding Najwa tidak netral.

Menurut Najwa, dirinya selalu menjaga independensi selama menjadi host. Sikap itu, diperlihatkannya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis.

Ia mencontohkan sikapnya saat Pilgub DKI 2017, meski dirinya juga dituding tak netral.

“Kedua paslon di putaran ke-2 selalu datang, kalau kami undang. Bahkan Anies-Ahok bersedia berdebat di Mata Najwa dengan format dialog yang interaktif dan dinamis, format yang berbeda dengan KPU,” kata Najwa dalam keterangan tertulis kepada Tirto, Selasa (22/1/2019).

Najwa mengaku mengedepankan objektivitas dalam memandu setiap acara. Ini yang dianggap Najwa jadi alasan kenapa Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno mau kembali tampil pertama kali di acara Mata Najwa selepas terpilih menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

“Setelah itu pun, beberapa kali keduanya kerap hadir di Mata Najwa,” ucap Najwa.

Hal serupa juga terjadi pada Djarot Saiful Hidayat yang juga datang jika diundang Mata Najwa. Oleh karena itu, Najwa mengimbau kepada semua pihak untuk tidak meragukan independensinya.

“Silahkan cek ulang saja soal ini. Kepada semua pihak, saya akan terus menjunjung tinggi independensi,” kata Najwa.

Najwa sendiri mengkritik format debat pertama yang dirancang KPU. Ia menyebut KPU perlu meninjau ulang format debat agar lebih menarik dan bermutu.

Dalam artikel yang ditulis untuk Tirto, Najwa mengatakan: "KPU punya kewajiban menjaga mutu pemilu di Indonesia, dan itu bisa dimulai dengan memperbaiki standar debat di ronde berikutnya."

Andre Rosiade sebelumnya mempersoalkan rencana KPU menunjuk Najwa. Menurut Andre, rekam jejak Najwa selama ini terindikasi tak netral.

“Mengingatkan KPU agar jangan menunjuk moderator yang terindikasi berpihak. Rekam jejak moderator selama ini kan menunjukkan nama-nama yang beredar seperti Najwa terindikasi tidak netral di 2014," kata Andre.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Mufti Sholih

tirto.id - Politik
Penulis: Mufti Sholih
Editor: Mufti Sholih