Menuju konten utama

"Naik" Mitsubishi Menuju "Turun"-nya Emisi Dunia

Bagi industri otomotif, penerapan Euro-4 membawa pengaruh positif dalam hal produksi kendaraan di pabrik.

Mitsubishi Pajero Sport. tirto.id/Mojo

tirto.id - Ada banyak tantangan untuk mengatasi perubahan iklim. Dalam menghadapi masalah ini, dibutuhkan koordinasi dan komitmen dari para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan di tingkat global. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah mengurangi emisi karbon.

Ironisnya, Indonesia masuk ke lima besar negara penyumbang emisi karbon kumulatif (1850-2021) terbesar setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, dan Brasil. Di sisi lain, wajar melihat Indonesia ada di papan atas mengingat jumlah penduduk yang besar dikombinasikan dengan status sebagai negara berkembang.

Namun, jika harus berkaca kepada negara yang paling serius dalam mengurangi emisi karbon, kita bisa melihat Swedia, Inggris, Perancis, Denmark, Selandia Baru, Hongaria, dan negara-negara anggota Uni Eropa. Mereka sudah mulai mengikat perjanjian secara hukum untuk mengurangi emisi karbon.

Beberapa negara yang disebutkan di atas mayoritas berasal dari Benua Eropa. Tidak heran kalau kemudian untuk urusan standar emisi kendaraan, pemerintah Indonesia mengacu kepada standar Eropa. Maka pada 12 April 2022 lalu, bertepatan dengan menuju Hari Bumi, Menteri Perindustrian (Menperin) mulai menerapkan standar emisi Euro-4 buat mesin diesel.

Kenapa Standar Emisi Euro-4 Penting buat Indonesia?

Standar emisi Euro adalah standar yang digunakan negara-negara Eropa untuk menilai kualitas udara. Makin tinggi standar Euro yang ditetapkan, maka makin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.

Di Eropa sendiri, mereka sebenarnya telah menerapkan standar emisi Euro-6d untuk kendaraan diesel, bukan lagi Euro-4 yang sudah dimasukkan ke dalam regulasi pada Januari 2006. Bisa dibilang, Indonesia—yang baru memberlakukan standar emisi Euro-4 pada April 2022—terlambat 16 tahun. Namun, komitmen Indonesia sebagai negara berkembang patut diapresiasi.

Teknisnya, untuk Euro-4 yang saat ini diterapkan di Indonesia, kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram per kilometer, 250 miligram per kilometer untuk mesin diesel, dan 25 miligram per kilometer untuk diesel particulate matter.

Tiga hal yang harus disiapkan untuk mengikuti standar Euro-4 adalah regulasi (untuk pemerintah), kualitas bahan bakar (untuk BUMN dan SPBU), serta mesin kendaraan (produsen otomotif).

Regulasi dan kualitas bahan bakar (BBM) sudah berhasil ditekel sejauh ini dari pihak Indonesia (dalam negeri). Sementara mesin kendaraan juga tidak ada masalah sebab mesin produksi kendaraan diimpor dari luar negeri yang sudah berstandar emisi lebih tinggi.

Untuk memenuhi standar emisi Euro-4, desain mesin dibuat lebih rapat dan ditambahkan alat katalitik konverter untuk pembakaran bahan bakar lebih sempurna dan gas buang sesuai standar. Bagi industri otomotif, penerapan Euro-4 membawa pengaruh positif dalam hal produksi kendaraan di pabrik. Standar emisi yang sama membuat lini produksi memproduksi satu jenis kendaraan dan lebih memaksimalkan produksi.

Mitsubishi Siap dengan Regulasi Standar Emisi Euro-4

Secara umum, semua produsen otomotif yang ada di Indonesia sudah siap memproduksi kendaraan berstandar emisi Euro-4. Salah satunya adalah PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi untuk model kendaraan penumpang dan niaga ringan dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) di Indonesia.

“Kami mendukung dan mematuhi regulasi pemerintah Indonesia terkait pemberlakuan standar emisi Euro-4 untuk mobil dengan mesin diesel, menyusul model Mitsubishi Motors dengan mesin bensin yang sebelumnya telah dilengkapi dengan standar emisi Euro-4,” kata Naoya Nakamura, Presiden Direktur PT MMKSI.

Infografik Advertorial Mitsubishi

Infografik Advertorial Upaya Industri Otomotif Kurangi Emisi Karbon. tirto.id/Mojo

Saat ini, model andalan produsen kendaraan berlogo tiga berlian ini untuk standar emisi Euro-4 adalah Mitsubishi Pajero Sport.

Mitsubishi Pajero Sport yang saat ini dipasarkan di Indonesia, dilengkapi dengan mesin diesel 4N15 (2.4L) MIVEC, dan 4D56 (2.5L) 1 dengan spesifikasi standar emisi Euro-4. Keduanya dilengkapi dengan fitur Intercooled Turbocharged Direct Injection Diesel, yang menghasilkan tenaga besar yang dapat diandalkan. Mesin diesel 4N15 dapat menghasilkan tenaga maksimum hingga 181 PS / 3.500 RPM, serta torsi maksimum hingga 430 Nm / 2.500 RPM.

Di samping spesifikasi mesin yang telah berstandar emisi Euro-4, Mitsubishi Pajero Sport yang saat ini dipasarkan di Indonesia mendapatkan peningkatan ringkas pada fitur “Auto Light”, “Auto Wiper”, dan “Auto Dimming”, yang kini dilengkapi dengan On/Off Switch 2 dan juga pembaharuan ringkas pada fitur “Multi Around Monitor” dengan Both Side View dan Transparent Front Side View 3.

Selain New Pajero Sport, ada pula Mitsubishi Triton untuk model di kelas pick-up 4x4 dan L300 untuk model kelas small pick-up.

Model Mitsubishi Triton dan L300 juga mendapatkan update dengan spesifikasi mesin berstandar Euro-4. Model Mitsubishi Triton ini memiliki penyegaran di sisi eksterior, sedangkan L300 mempunyai kapasitas kargo yang lebih luas untuk menjawab suara konsumen Mitsubishi.

Untuk memastikan performa terbaik serta menjaga garansi kendaraan, MMKSI telah menyiapkan informasi panduan di owners manual dan service booklet yang dilengkapi pada setiap pembelian mobil baru di dealer resmi Mitsubishi Motors.

Panduan di owners manual dan service booklet untuk konsumen Mitsubishi Pajero Sport, Triton, dan L300 tersebut sudah menyertakan informasi dan sangat merekomendasikan penggunaan bahan bakar berspesifikasi Euro-4 guna mencapai standar emisi Euro-4. Bahan bakar yang dimaksud adalah yang berlabel diesel EN590 atau yang memiliki kandungan angka cetane 51 atau lebih tinggi dan kandungan sulfur kurang dari 50 ppm.

“Dengan ini, seluruh model kendaraan Mitsubishi Motors di Indonesia akan sesuai dengan regulasi pemerintah tentang ketentuan mesin berspesifikasi standar emisi Euro-4 dan dapat berkontribusi terhadap emisi gas buang dengan standar yang lebih tinggi, serta kelestarian lingkungan,” lanjut Naoya.

Secara global, Mitsubishi selalu tumbuh sejalan dengan kelestarian alam secara berkelanjutan. Dengan Mitsubishi Pajero Sport, Triton, dan L300, MMC berkomitmen untuk berkontribusi secara sosial melalui aktivitas tanggung jawab perusahaan, patuh terhadap regulasi di tiap wilayah operasi distributor, dan juga perhatian dalam mereduksi emisi gas buang kendaraan termasuk dalam keseluruhan proses produksi dan pemasaran. Selain itu, Mitsubishi juga telah melakukan pengembangan dan model kendaraan listrik secara massal sejak 2009.

Becermin pada keseriusan negara-negara Eropa dalam mengurangi emisi, standar emisi Euro-4 yang diterapkan di Indonesia patut disambut dengan serius. Sebagai manusia yang hakikatnya selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, simbol pergerakan menuju titik terang perubahan iklim terefleksikan melalui tiga berlian kendaraan-kendaraan Mitsubishi.

Bersama kendaraan Mitsubishi, manusia bisa terus bergerak; bukan hanya bergerak berpindah tempat, melainkan juga bergerak dalam perlombaan menuju pengurangan—bahkan penghapusan—emisi di dunia.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis