Menuju konten utama

Muslim Cina di Masjid Lautze Rayakan Imlek dengan Silaturahmi

Muslim Tionghoa harus tetap menjalin silaturahmi dengan keluarganya yang tidak memeluk agama Islam. Sebab, silaturahmi adalah suatu hal yang dianjurkan dalam ajaran Islam, ujar Ali.

Muslim Cina di Masjid Lautze Rayakan Imlek dengan Silaturahmi
Komunitas Muslim Cina di Masjid Lautze. Antara Foto/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Komunitas Muslim Cina Masjid Lautze akan memanfaatkan Tahun Baru Imlek untuk bersilaturahmi dengan keluarganya yang tidak memeluk agama Islam, menurut Ketua Umum Yayasan Haji Karim Oei/Masjid Lautze Ali Karim.

"Saat Imlek kan keluarga besar biasanya berkumpul. Mungkin keluarganya ada yang tidak memeluk Islam. Ikut berkumpul saja untuk silaturahmi," kata Ali dihubungi di Jakarta, Kamis (15/2/2018).

Muslim Tionghoa harus tetap menjalin silaturahmi dengan keluarganya yang tidak memeluk agama Islam. Sebab, silaturahmi adalah suatu hal yang dianjurkan dalam ajaran Islam, ujar Ali.

Dengan menjalin silaturahmi, Muslim Cina justru bisa melakukan syiar untuk menghilangkan pandangan-pandangan negatif umat beragama lain terhadap Islam.

"Tunjukkan bahwa setelah memeluk Islam, hidup menjadi lebih baik. Berdakwah tidak harus dengan lisan, tetapi juga bisa dengan akhlak yang baik," tuturnya.

Menurut Ali, Imlek bukanlah perayaan agama. Sejarah Imlek dimulai oleh Kaisar Wu dari Dinasti Han di Cina, setelah dinasti-dinasti sebelumnya gagal menciptakan sistem penanggalan yang bisa digunakan di seluruh Cina.

Apakah kemudian Masjid Lautze, yang jamaahnya mayoritas etnis Tionghoa, kemudian mengadakan acara khusus saat Imlek? Ali mengatakan tidak ada acara khusus.

"Kita mengadakan kegiatan yang sesuai dengan Alquran dan Hadist saja supaya nanti tidak menjadi kebiasaan, kemudian menyimpang dari agama," katanya.

Dia mencontohkan sebagian masyarakat yang salah kaprah dalam memaknai kegiatan agama menjadi hal-hal yang menyimpang untuk ritual-ritual yang tidak diajarkan dalam Alquran dan Hadis, misalnya mencuci pusaka.

"Budaya Cina itu kuat. Mengadakan acara untuk Imlek tentu dengan niat yang baik, tetapi kami takut kalau nanti setelah puluhan tahun menjadi kebiasaan lalu berubah menjadi menyimpang," katanya.

Hari Raya Tahun Baru Cina atau Imlek 2569 Kongzili akan diperingati pada Jumat, 16 Februari 2018. Ada beberapa ucapan yang kerap digunakan saat Imlek. Salah satunya yang paling terkenal “Gong Xi Fa Cai” dalam bahasa Mandarin, atau “Gung Hey Fat Choi” untuk bahasa Kanton.

Meski banyak dipakai, istilah "Gong Xi Fa Cai" dinilai tidak memiliki representasi kuat dari semangat Tahun Baru Imlek. Secara harfiah, artinya "semoga mendapatkan lebih banyak kekayaan."

Baca juga artikel terkait TAHUN BARU IMLEK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora