Menuju konten utama

Muktamar NU akan Pilih Ketua Umum PBNU Kamis Malam

Kandidat Ketum PBNU yang muncul saat ini yakni petahana KH Said Aqil Siroj, KH Yahya Cholil Staquf, dan mantan Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Said Ali.

Muktamar NU akan Pilih Ketua Umum PBNU Kamis Malam
Spanduk Muktamar NU ke-34 terpasang di salah satu jalan Protokol di Bandar Lampung, Lampung, Selasa (21/12/2021). ANTARA FOTO/Ardiansyah/hp.

tirto.id - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) akan memilih Ketua Umum PBNU pada Kamis (23/12/2021) malam. Kandidat yang muncul saat ini adalalah petahana KH Said Aqil Siroj, KH Yahya Cholil Staquf, dan mantan Wakil Ketua Umum PBNU As'ad Said Ali.

Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) membantah kabar adanya permasalahan dalam registrasi peserta secara daring sehingga tak sedikit peserta yang mesti melakukan registrasi secara manual.

"Pada dasarnya tak ada registrasi manual. Mungkin ada salah satu tokoh NU yang menyebutkan registrasinya manual. Yang benar adalah registrasi itu kemudian bagi mereka yang jauh tempatnya, yang enggak ada sinyal, di tempat registrasi dilakukan pembimbingan, pendampingan registrasi online," ujar Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 NU Syahrizal Syarif di Lampung, Kamis (23/12/2021) dilansir dari Antara.

Syahrizal mengatakan pada dasarnya seluruh registrasi peserta dilakukan secara daring. Kondisi itu sejalan dengan semangat NU yang ingin terus bertransformasi serta adaptif dengan dunia digital.

Ia menegaskan registrasi daring ini dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya serta demi meminimalkan adanya kecurangan.

"Tapi harus dilihat bahwa registrasi 'online' itu juga merupakan upaya kita mengurangi kerumunan pada saat registrasi. Jadi harus dilihat dari sisi itu," kata dia.

Sebelumnya, Ketua PBNU Saifullah Yusuf mengkritik kesiapan Panitia Pelaksana Muktamar NU Ke-34 karena hingga sehari menjelang pelaksanaan muktamar banyak peserta yang tidak bisa melakukan registrasi secara daring karena terkendala jaringan.

"Panitia tidak mengantisipasi ini. Karena manual peserta menumpuk dan panitia tidak siap," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.

Gus Ipul mengatakan registrasi peserta yang dilakukan secara daring itu memiliki kelemahan. Salah satunya, sistem yang dibuat tidak bisa melakukan verifikasi apakah pengurus daerah itu sah atau tidak. SK itu menjadi salah satu syarat sahnya peserta.

Maka dari itu, Gus Ipul meminta masalah ini bisa diselesaikan karena bisa berdampak pada pelaksanaan muktamar.

"Jangan sampai main-main dengan peserta yang punya hak pilih," katanya.

Sementara itu, Ketua PBNU Erman Suryaman mengingatkan muktamirin atau peserta muktamar untuk menjaga situasi Muktamar Ke-34 NU agar tetap kondusif.

Ia mengatakan tensi tinggi yang sempat muncul di awal muktamar saat ini sudah mulai reda dan itu harus terus dipertahankan hingga seluruh rangkaian acara selesai dilaksanakan.

"Yang paling penting memang keutuhan NU, itu yang harus kita jaga," kata Eman yang juga Ketua Komisi Program Panitia Muktamar Ke-34 NU.

Dalam menentukan pilihan Ketua Umum PBNU, Eman mengingatkan agar muktamirin melihat rekam jejak dan kapabilitasnya memimpin organisasi 5 tahun mendatang.

Menurut Eman, NU akan menghadapi tantangan yang semakin berat ke depannya,sehingga kemandirian dan ketangguhan organisasi harus disiapkan sebaik-baiknya.

Baca juga artikel terkait MUKTAMAR NU

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto