Menuju konten utama

MUI Minta Pemerintah Terapkan PSBB Secara Adil & Konsisten

"Jangan melarang umat Islam bersalat jamaah di masjid tapi mengizinkan orang banyak menumpuk di bandara dan tempat keramaian lain," kata Din Syamsuddin.

MUI Minta Pemerintah Terapkan PSBB Secara Adil & Konsisten
Wakil Menteri Luar Negeri A.M.Fachir bersama Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin memberikan penjelasan pada rapat pleno ke-33 Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Rabu (26/12/2018). ANTARA FOTO/Kemlu/Kemal Fasa/swd/foc.

tirto.id - Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin meminta pemerintah konsisten menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Ia juga ingin pemerintah bersikap adil dengan melarang semua kegiatan yang membuat orang berkerumun seperti salah berjamaah di masjid hingga melarang kegiatan jual beli di pasar maupun pusat perbelanjaan.

"Peraturan tersebut perlu dilaksanakan secara berkeadilan, jangan melarang umat Islam bersalat jamaah di masjid tapi mengizinkan orang banyak menumpuk di bandara dan tempat keramaian lain," kata Din dalam keterangan tertulis, Selasa (19/5/2020).

Meski begitu, Din meminta umat Islam tidak menganggap imbauan tidak salat berjamaah di masjid sebagai ketidakadilan pemerintah sebagaimana narasi yang beredar di media sosial. Ia tidak ingin umat Islam justru berpikiran untuk balas dendam akibat larangan beribadah berjamaah.

"(Umat Islam) tidak perlu ada yang 'membalas dendam' terhadap ketidakadilan pemerintah tersebut dengan keinginan berkumpul di masjid-masjid," ujarnya.

Mantan Ketua Umum MUI ini tetap mengajak seluruh umat Islam untuk tetap mematuhi anjuran para ahli agar menerapkan jaga jarak (physical distancing) demi mencegah penyebaran Covid-19. Din kembali menegaskan agar masyarakat tidak menggelar salat berjamaah di masjdi selama pandemi Covid-19, termasuk tidak melaksanakan salat Ied berjamaah di lapangan ataupun di masjid.

"Kepada umat Islam agar tetap konsisten menaati Fatwa MUI untuk sementara waktu mengalihkan shalat berjamaah, termasuk shalat Idul Fitri, ke rumah masing-masing, dan anjuran para ahli kesehatan (ahl al-dzikri) untuk selalu menerapkan prinsip physical distancing dengan tidak berkerumun," kata Din

Din juga berharap pemerintah bersimpati dengan penderitaan rakyat. Sebab, tidak sedikit masyarakat masih kesulitan mendapatkan sembako sementara pemerintah menjalankan konser musik yang tidak memperhatikan protokol kesehatan. Ia mengajak semua pihak untuk prihatin dan bermunajat kepada Allah sesuai sila pertama Pancasila.

Oleh karena itu, Din mengajak masyarakat untuk menahan diri. Ia meminta masyarakat lebih mengedepankan beramal dan memohon agar Indonesia bebas pandemi Covid-19.

"Kepada umat Islam agar pada hari-hari akhir Ramadan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, berdoa ke hadiratNya untuk melimpahkan ma'unahNya atas Bangsa Indonesia sehingga terbebas dari Wabah Corona, dan dari marabahaya dan malapetaka," pungkas Din.

Baca juga artikel terkait PSBB atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto