Menuju konten utama

MUI Minta Jokowi Berkantor di Jayapura untuk Tangani Masalah Papua

MUI khawatir muncul konflik horizontal di tengah masyarakat jika persoalan Papua terus dibiarkan.

MUI Minta Jokowi Berkantor di Jayapura untuk Tangani Masalah Papua
Presiden Joko Widodo keluar dari ruang sidang paipurna usai memberikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, Saiful Islam Al-Payage meminta Presiden Joko Widodo untuk sementara waktu berkantor di Jayapura. Ia mengatakan Jokowi perlu turun langsung untuk menyelesaikan persoalan yang tengah memanas di Papua.

"Kami mendorong Jokowi cepat turun ke Papua," kata Saiful kepada Tirto, Jumat (31/8/2019).

Saiful khawatir muncul konflik horizontal di tengah masyarakat jika persoalan ini terus dibiarkan. Ia mengatakan unjuk rasa yang berlangsung di Jayapura berujung ricuh. Gedung-gedung, toko dan fasilitas umum lainnya dirusak massa.

"Saya minta semua pihak untuk menahan diri, kita bangun tanah Papua yang penuh damai," ujarnya.

Saiful juga meminta aparat Polri dan TNI untuk selalu bertindak sesuai standar operasional prosedur (SOP) dalam menangani persoalan di Papua. Ia tak ingin keberadaan aparat justru memperumit keadaan dan menimbulkan persoalan baru.

"Jangan sampai ada tindakan represif karena akan menimbulkan persoalan yang lebig besar lagi," kata dia.

Ribuan orang kembali berdemonstrasi memprotes dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jayapura, Papua. Demonstrasi itu mengakibatkan aktivitas masyarakat lumpuh sejak Kamis (29/8/2019) pagi waktu setempat.

Massa aksi berjalan kaki dari Sentani menuju kantor gubernur Papua. Dampaknya, jam sekolah dipercepat dan sebagian kantor dan ruko ditutup.

Massa mengamuk. Merusak dan membakar beberapa fasilitas publik di Jayapura, di antaranya kantor Majelis Rakyat Papua, Gedung Plaza Telkom, Tower telekomunikasi nirkabel (BTS) milik PT Telkom, dan Kantor Bea Cukai.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Dieqy Hasbi Widhana