Menuju konten utama

Muhammadiyah Ajak Para Tokoh Jadi Negarawan Jelang Pilkada

Melalui organisasi Muhammadiyah yang dipimpinnya, Haedar mengajak para tokoh nasional untuk sama-sama mempelajari sifat kenegarawanan, yakni dengan mengedepankan kepentingan umat, bangsa, dan negara melampaui kepentingan diri dan kelompok sendiri.

Muhammadiyah Ajak Para Tokoh Jadi Negarawan Jelang Pilkada
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir. Antara foto/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi opini publik yang merindukan sosok kenegarawanan di tengah bergejolaknya dinamika politik yang diwarnai dengan menghangatnya adu pendapat antar tokoh menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 15 Februari 2017.

Untuk itu, melalui organisasi Muhammadiyah yang dipimpinnya, Haedar mengajak para tokoh nasional untuk sama-sama mempelajari sifat kenegarawanan, yakni dengan mengedepankan kepentingan umat, bangsa, dan negara melampaui kepentingan diri dan kelompok sendiri.

"Siapa tahu, kita belajar kenegarawanan dari bertengkar ini, kan kenegarawanan dan tokoh negarawan tidak ada latihannya, toh? Siapa tahu dari latihan bertengkar, kita lalu jadi negarawan, tapi harus belajar," kata Haedar kepada Antara, di Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Haedar mencontohkan, pada awal-awal kemerdekaan, para tokoh pendiri bangsa juga mengalami perdebatan yang sengit dalam rangka meletakkan fondasi dasar bagi negara Republik Indonesia.

"Tapi, mungkin sekarang ini kan media sosial begitu rupa kemudian akselerasi dan eskalasi kepentingan politik menjadi sangat tinggi dan pragmatis, lalu orang menjadi terpancing seperti itu," kata dia.

Pada Rabu (8/2), Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menanggapi cuitan akun Twitter mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi viral di media sosial.

"Kalau semua soal ditanyakan kepada Presiden dan Kapolri, semua akan bertanya kan ada Twitter, saya bertanya kepada Presiden dan Kapolri, semua jadi bertanya, sekarang saya lihat banyak pertanyaan tentang segala soal, terus saya sendiri bertanyanya kepada siapa," kata Presiden Jokowi setengah bercanda di sela kunjungannya ke Ambon, Maluku.

Sebelumnya, pada 6 Februari 2017, di akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono, SBY menulis: "Saya bertanya kpd (kepada) Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk (untuk) tinggal di negeri sendiri, dgn (dengan) hak asasi yg (yang) saya miliki?"

Setelah cuitan SBY tersebut beredar, para netizen kemudian membuat pertanyaan yang ditujukan kepada Presiden dan Kapolri dalam bentuk humor tulisan maupun gambar ("meme") yang tersebar di berbagai media sosial.

Baca juga artikel terkait MUHAMMADIYAH atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto