Menuju konten utama

Muhammad Mursi, Mantan Presiden Mesir Meninggal Dunia di Penjara

Mohammed Mursi meninggal dunia saat menjalani proses persidangan.

Muhammad Mursi, Mantan Presiden Mesir Meninggal Dunia di Penjara
Mantan Presiden Mesir Mohammed Morsi, mengenakan jumpsuit merah yang menandakan dia telah dijatuhi hukuman mati, mengangkat tangannya di dalam kandang terdakwa di ruang sidang sementara di akademi kepolisian nasional, di pinggiran timur Kairo, Mesir, Sabtu, 18 Juni. 2016. Amr Nabil/AP

tirto.id - Presiden Mesir Muhammad Mursi (Mohammed Morsi) meninggal dunia pada Senin (17/6/2019) saat menjalani proses persidangan.

Mursi adalah presiden Mesir pertama yang dipilih secara demokratis. The Guardian menulis, Mursi adalah tokoh senior Muslim Brotherhood (Persaudaraan Muslim), yang kini dilarang oleh pemerintah Mesir.

Ia tengah menjalani persidangan atas tuduhan espionase. Ia pingsan lalu meninggal di tempat.

“Setelah [hakim memutuskan] kasus ini ditunda, dia pingsan lalu meninggal. Jasadnya kemudian dibawa ke rumah sakit,” kata salah seorang sumber sebagaimana dilansir The Guardian.

Pada Mei 2015, Muhammad Mursi tersingkir, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Dakwaannya berlapis, mulai dari penahanan dan penyiksaan para pendemo, membocorkan rahasia negara, berkomplot dengan kelompok asing bersenjata, hingga kabur dari bui (yang dia lakukan bersama anggota Hamas dan Hizbullah pada 2011).

Sejak kudeta Juni 2013, ia dikurung dalam penjara berkeamanan ketat di Iskandariyah. November 2016 lalu, Pengadilan Tinggi Mesir membatalkan putusan hukuman mati tersebut.

Jaksa mengatakan, laki-laki berusia 67 tahun ini, dinyatakan meninggal ketika tiba di rumah sakit Kairo.

Penyebab kematian Mursi masih dalam proses penyelidikan. Untuk sementara, tidak terlihat bekas luka pada bagian tubuhnya.

Namun, Muslim Brotherhood menuduh pemerintah melakukan pembunuhan terhadap Mursi, dengan cara memperlakukannya dengan buruk di penjara. Muslim Brotherhood juga mengajak seluruh Mesir untuk mengadakan pemakaman nasional untuk Muhammad Mursi.

“Kami mendengar gedoran di kaca penjara oleh para teman sekamarnya, dan mereka meneriakkan bahwa Mursi telah meninggal,” kata Osama El Helw, pengacara Mursi.

Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan turut menanggapi berita kabar kematian Mursi.

“Sejarah tak akan melupakan tirani yang menyebabkan kematian [Mursi], dengan memenjarakan dan memperlakukannya dengan buruk,” katanya.

Mursi memenangkan pemilu demokratis pertama di Mesir pada 2012 dengan perolehan suara 51,7 persen, usai revolusi Mesir yang berlangsung sejak 2011.

Namun, beberapa tahun memerintah, Mursi dikudeta oleh pasukan militer masif yang memprotes kepemimpinannya.

Mursi berkuasa selama satu tahun tiga hari. Ia digulingkan pada 3 Juli 2013 oleh kombinasi protes jalanan dan kudeta militer. Sebulan kemudian, 14 Agustus, ribuan pendukung Mursi turun ke jalan memprotes kudeta. Militer merespons dengan membantai sekitar 1500 pemrotes hanya dalam satu hari. Peristiwa ini kelak dikenal sebagai Pembantaian Rabaa.

Pada 3 Juli 2013, dia dikudeta dan digantikan oleh Presiden saat ini, Abdel Fattah el-Sisi. Dia menjadi tahanan rumah sebelum dijebloskan ke penjara.

Baca juga artikel terkait BERITA DUKA atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Politik
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yulaika Ramadhani