Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Muhadjir Klaim Program Bansos 2020 Rerata Terealisasi di Atas 90%

Menko PMK Muhadjir Effendy klaim bantuan sosial untuk 2020 sudah berjalan dengan baik karena rata-rata capaiannya di atas 90%.

Muhadjir Klaim Program Bansos 2020 Rerata Terealisasi di Atas 90%
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memperlihatkan kondisi beras kepada para wartawan, di Gudang Bulog Bondansari, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/9/2020). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.

tirto.id - Pemerintah mengklaim rata-rata bantuan sosial pada 2020 sudah tersalurkan melebihi 90 persen. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (29/12/2020).

"Intinya adalah bahwa bantuan untuk tahun 2020 ini sudah berjalan dengan baik karena rata-rata capaiannya di atas 90%," kata Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, beberapa bantuan tercatat sudah terealisasi 100 persen seperti bantuan program keluarga harapan (PKH), program bantuan pangan (kartu sembako) dan bantuan pangan non-tunai.

Sementara itu, bantuan yang mendekati 100 persen adalah bantuan langsung tunai desa dan bantuan lain ditargetkan selesai akhir tahun.

"Tinggal beberapa bagian yang belum tuntas yang kami harapkan akhir tahun ini nanti semua sudah tuntas," kata Muhadjir.

Serapan anggaran PEN, sebagai bagian dari dana sosial, mencapai 69,3 persen dari total anggaran sebesar Rp695 triliun pada Rabu (16/12/2020). Kala itu, Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan, satgas menargetkan bisa menyalurkan minimal Rp100 triliun di kuartal keempat.

"Sampai saat ini sudah berhasil menyalurkan Rp163 triliun dan masih ada sisa waktu dua minggu lagi mudah-mudahan kami bisa lebih cepat lagi menyalurkan sisanya sehingga sedekat mungkin dengan targetnya di awal," kata Budi, di Istana Kepresidenan, Rabu (16/12/2020).

Hingga 14 Desember, sektor perlindungan sosial sudah terealisasi Rp217,16 triliun, atau 94,15 persen dari pagu anggaran Rp230,66 triliun. Sementara sektor UMKM terealisasi sebesar Rp106,25 triliun atau 91,73 persen dari pagu anggaran sebesar Rp115,82 Triliun. Sedangkan, program PEN pada sektor kementerian/lembaga terealisasi sebesar Rp55,68 triliun atau 78,75 persen dari pagu anggaran sebesar Rp70,70 triliun, dan sektor Pembiayaan Korporasi sudah terealisasi Rp8,15 triliun atau 13,31 persen dari pagu anggaran Rp61,22 triliun.

Untuk sektor kesehatan telah terealisasi Rp46,68 triliun atau 48,54 persen dari pagu anggaran sebesar Rp96,17 triliun. Terakhir, sektor insentif usaha terealisasi sebesar Rp47,69 triliun atau 39,54 persen dari pagu anggaran Rp120,61 triliun.

Budi mengatakan, sektor yang sulit penyaluran adalah pembiayaan korporasi dari 4 sektor yang dipegang tim PEN. Namun ia optimistis target bisa dikejar dengan pencairan dana-dana besar setelah mendapat bantuan dari Kementerian Keuangan seperti pencairan dana Sovereign Welfare Fund sebesar Rp15 triliun, dana untuk pinjaman korporasi seperti PTPN, Garuda, dan Krakatau Steel, serta beberapa PMN misalnya seperti Hutama Karya, Bahana, dan Perumnas.

Baca juga artikel terkait BANSOS PKH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz