Menuju konten utama
Ditjen Hubdat:

Mudik Gratis Motor Angkut 24.072 Orang dengan Bus Lebih Aman

Ditjen Hubdat menyebutkan Mudik Gratis dengan kuota 24.072 peserta ke tujuan mudik 28 kota/kabupaten berjalan lancar dan aman.

Mudik Gratis Motor Angkut 24.072 Orang dengan Bus Lebih Aman
Pemudik berdiri di depan bus saat mengikuti program Mudik Gratis DKI Jakarta Tahun 2023/1444 H di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (17/4/2023). . ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengatakan jika pihaknya terus berupaya melakukan berbagai terobosan agar angkutan lebaran (Angleb) 2023 tahun ini berjalan lancar seiring dengan tema “Mudik Aman Berkesan”.

Di antaranya yaitu dengan penyediaan program Mudik Gratis, dengan skema mengangkut penumpang orang menggunakan bus dan mengangkut sepeda motor dengan truk.

“Alhamdulillah program mudik gratis yang kami lakukan berjalan lancar dan aman. Dan yang membuat hati kami bahagia adalah para pemudik merasa senang dengan program yang kami lakukan itu. Dari data yang ada total kuota mudik 24.072 peserta dengan tujuan kota mudik sebanyak 28 kota/kabupaten,” tutur Hendro dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/4/2023).

Hendro menambahkan, pada mudik gratis ini pihaknya menggunakan 585 bus, dengan rincian 459 bus arus mudik yang diberangkatkan dari lima terminal di Jabodetabek yaitu Terminal Jatijajar Depok, Terminal Poris Plawad Tangerang, Terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan.

Kemudian, di Terminal Pulogebang Jakarta dan Terminal Kampung Rambutan Jakarta. Lalu sebanyak 126 bus akan digunakan untuk arus balik yang akan diberangkatkan dari 8 kota/kabupaten.

“Untuk kuota sepeda motornya ada sebanyak 900 unit yg terdiri dari 450 unit mudik dan 450 arus balik. Sedangkan untuk total 30 truk dengan 5 kota tujuan yaitu Madiun, Wonogiri, Solo, Yogyakarta dan Purwokerto,” kata Hendro.

Pada kesempatan terpisah, pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengakui bahwa mengelola mobilitas 123 juta orang tidak lah mudah. Dari jumlah itu sebagian besar memilih memakai mobil pribadi 27,32 juta orang (22,0 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen) sebagai moda favorit untuk mudik.

“Minimnya layanan fasilitas transportasi umum di daerah membuat pemudik lebih memilih kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum. Pasalnya, di kampung halaman masih dapat bermobilitas untuk silaturahmi, wisata dan jalan-jalan,” imbuh Djoko.

Menurut Djoko, banyaknya pemudik bersepeda motor ini, selain berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di ruas-ruas jalan non-tol, juga rentan terjadi kecelakaan lalu lintas. Terlebih, tidak sedikit pemudik bersepeda motor membawa serta anak-anaknya, bahkan yang masih balita.

“Dan langkah Pemerintah menggelar mudik gratis sangatlah tepat. Solusi mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat puncak arus mudik, terutama perjalanan transportasi darat adalah mudik gratis. Dengan adanya mudik gratis mendorong pengurangan mudik dengan sepeda motor dan diharapkan juga mengurangi tingkat kecelakaan,” ungkap Djoko.

Menurut pria yang juga Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat program mudik gratis diharapkan dapat mengalihkan pemudik pengguna kendaraan roda dua ke moda angkutan yang lebih aman dan nyaman.

“Tidak dapat dipungkiri, ada berbagai penyebab masih menjadi pertimbangan untuk memutuskan mudik dengan bersepeda motor. Aspek penghematan biaya dan kemudahan mobilitas di kampung halaman merupakan daya tarik penggunaan sepeda motor,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MUDIK GRATIS 2023 atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Maya Saputri