Menuju konten utama

MPR Mundurkan Jadwal Pelantikan Presiden & Wakil Presiden Jadi Sore

Ketua MPR beralasan jalan protokol yang ditutup karena CFD saat pagi akan mengganggu kelancaran lalu lintas dan keamanan tamu negara.

MPR Mundurkan Jadwal Pelantikan Presiden & Wakil Presiden Jadi Sore
Ketua MPR Bambang Soesatyo terpilih menutup sidang sidang usai pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat Paripurna MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) RI memundurkan pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden menjadi Ahad sore, 20 Oktober 2019. Pelantikan yang awalnya akan digelar pagi pukul 10:00 WIB dimundurkan jadi pukul 16:00 WIB pada hari yang sama.

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan salah satu alasan dimundurkannya waktu pelantikan untuk memberi waktu kepada umat kristiani dan umat agama lainnya yang beribadah pada Minggu pagi.

"Kami ingin mengedepankan toleransi satu karena itu hari libur, hari minggu maka harus tidak boleh ada rakyat kita yang terganggu dalam melakukan ibadahnya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Selain itu, Bamsoet beralasan tak mau mengganggu kegiatan masyarakat pada hari bebas kendaraan (car free day atau CFD) yang biasanya digelar Ahad pagi disejumlah jalan ibu kota.

Jalan protokol yang ditutup lantaran CFD dikhawatirkan mengganggu kelancaran lalu lintas bagi tamu negara yang akan hadir di pelantikan.

“Kondisi kelancaran (lalu lintas) dan keamanan bagi tamu negara yang terdiri dari perdana menteri, presiden dan utusan dari negara-negara sahabat kita, jadi itu pertimbangannya,” ujarnya.

Meski begitu, Bamsoet mengatakan waktu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih akan dibahas lagi dalam rapat pimpinan MPR dan juga akan dikonsultasikan dengan Sekretariat Negara.

Politikus Partai Golkar itu berharap tak ada demonstrasi pada hari pelantikan. Ia meminta aksi demonstrasi dilakukan pada hari sebelumnya atau setelah pelantikan. Ia pun menjanjikan akan menerima setiap aspirasi masyarakat.

"Kalau ada yang niat masih mau demo, saya imbau masih ada hari esok, masih ada tanggal 21 tanggal 22, dan kami di parlemen terbuka, saya yakin temen-temen di DPR terbuka dan menerima berbagai aspirasi," kata dia.

Baca juga artikel terkait PELANTIKAN PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Gilang Ramadhan