Menuju konten utama

MPR Harap Pemerintah Bisa Atasi Kondisi Perekonomian Global

Oesman Sapta Odang selaku Wakil Ketua MPR RI berharap agar pemerintah ataupun pengusaha bisa mengatasi masalah perekonomian global yang berpengaruh langsung terhadap situasi perekonomian di dalam negeri.

MPR Harap Pemerintah Bisa Atasi Kondisi Perekonomian Global
(Ilustrasi) Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kiri) bersama Wakil Ketua MPR Mahyudin (kiri), Oesman Sapta (keempat kiri) dan Hidayat Nur Wahid (kelima kiri) saat diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/4/2016). Antara foto/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Oesman Sapta Odang berharap agar pemerintah maupun pengusaha dapat mengantisipasi persoalan perekonomian global yang berpengaruh langsung terhadap situasi perekonomian di dalam negeri.

"Semua merasakan ada satu keresahan dalam menghadapi ekonomi global maupun ekonomi dalam negeri sendiri," kata Oesman Sapta dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Guna mengantisipasi hal tersebut, Wakil Ketua MPR juga telah bertemu dan berdiskusi dengan para senior di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), pada 4 Juni 2016 lalu, guna merencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi situasi tersebut.

Selain menghasilkan sebuah rumusan dan konsep untuk mengatasi masalah perekonomian yang terjadi di Tanah Air, pertemuan tersebut juga menginginkan agar pemerintah tidak diintervensi oleh asing atau kelompok dalam negeri yang mempunyai hubungan dengan kekuatan asing.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, pada akhir Mei 2016 ini, kondisi ekonomi global sudah mulai membaik, dan sudah mampu meredakan tekanan terhadap negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Membaiknya kondisi ekonomi global tersebut juga dipicu dengan mulai kembali terangkatnya harga minyak dunia yang akan memacu produksi negara-negara produsen, setelah sempat anjlok di awal tahun,” kata Agus di Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Agus menilai, pulihnya harga minyak dunia secara otomatis akan mendorong pemulihan ekonomi global.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menyatakan, realistis pertumbuhan ekonomi nasional pada 2016 hanya berkisar antara 5,1 hingga 5,2 persen. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sebesar 5,3 persen.

"Pertumbuhan 5,1 persen hingga 5,2 persen oke, tapi pokoknya harus di atas lima persen," kata Bambang di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Bambang mengakui, perekonomian nasional pada triwulan I-2016 belum sesuai dengan harapan, karena hanya berada pada angka 4,92 persen. Meskipun demikian, peluang tumbuhnya perekonomian masih ada pada triwulan berikutnya.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto