Menuju konten utama
Motogp 2020

MotoGP: Valentino Rossi Pindah dari Honda ke Yamaha dengan 'Dendam'

Valentino Rossi membuktikan bahwa bersama Honda maupun Yamaha, ia tetap bisa berprestasi di MotoGP.

MotoGP: Valentino Rossi Pindah dari Honda ke Yamaha dengan 'Dendam'
Pembalap Yamaha MotoGP Valentino Rossi menghadiri peluncuran motor terbaru Yamaha Lexi di Jakarta, Jumat (26/1/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

tirto.id - Dalam sejarah kariernya di MotoGP, Valentino Rossi mencatat periode awal yang luar biasa bersama Honda. Pembalap asal Italia ini lantas membuktikan bahwa ia juga bisa sukses bersama pabrikan lain, Yamaha.

Pandangan miring sempat disematkan kepada Valentino Rossi. Ia dianggap beruntung karena memiliki motor yang kuat seperti Honda. Banyak yang meragukan, The Doctor bisa tetap dengan berprestasi jika pindah tim.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Valentino Rossi menyeberang ke Yamaha sejak 2004. Saat itu, Yamaha dianggap sebagai pabrikan yang tidak terlalu baik dan kurang mampu bersaing di ajang MotoGP.

Setelah bergabung dengan Yamaha, performa Valentino Rossi ternyata tetap stabil dan mampu mempertahankan gelar juara dunia.

The Doctor membuktikan bahwa ia memiliki kualitas yang bagus untuk menjadi seorang juara dunia MotoGP, sekalipun bersama tim yang kala itu disebut kurang kompetitif.

Dilansir dari GPOne, Valentino Rossi mengakui bahwa keputusannya bergabung dengan Yamaha merupakan pilihan yang tidak masuk akal. Yamaha dengan mesin YZR-M1 kala itu bisa saja menggagalkan ambisinya untuk terus menjadi yang terbaik di MotoGP.

Keinginan Valentino Rossi untuk membuktikan bahwa ia tetap perkasa dengan atau tanpa Honda membuahkan hasil. Ia menunjukkan bahwa dirinya adalah pembalap yang hebat. Di sisi lain, Honda sempat kesusahan menemukan pengganti yang sepadan dengan The Doctor.

"Saya membuat pilihan yang gila, seperti jika Hamilton [di F1] meninggalkan Mercedes untuk McLaren," kata Valentino Rossi

"Banyak orang mengira saya hebat karena memiliki tim yang hebat. Tapi, saat saya menerima tawaran dari Yamaha, saya telah menunjukkan bahwa saya bisa menang tidak hanya karena motor yang bagus," imbuhnya.

Berkat Ambisi & 'Rasa Benci'

Menurut juara dunia MotoGP 7 kali ini, ambisi dan 'dendam' untuk hal yang positif harus dimiliki oleh seorang pembalap. Itu baginya dapat membantu meraih sukses dalam jangka waktu yang panjang.

Valentino Rossi menyebut ada perbedaan antara menjadi juara dengan mengandalkan kemampuan dan bakat, dengan saat menjadi juara dengan memiliki perasaan yang penuh emosi terhadap tim dan pembalap lain.

Hal itulah yang ia rasakan saat berhasil menjadi juara bersama Yamaha, dan mengalahkan Honda yang memiliki motor luar biasa.

"Memiliki rasa benci dan kompetitif adalah DNA yang harus dimiliki seorang pemenang. Itu yang akan membedakan seorang pembalap yang sekadar menjadi juara dengan pembalap yang memiliki mental kuat untuk menjadi juara," tandas Valentino Rossi.

"Jika seorang pembalap mampu menguasai perasaan itu, maka mereka akan memiliki banyak manfaat dalam kariernya untuk waktu yang panjang," tambah pembalap yang kini berusia 41 tahun ini.

Baca juga artikel terkait MOTOGP atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya