Menuju konten utama

MotoGP 2019: Musim Pembuktian Ducati Saingi Repsol Honda

Musim lalu, Ducati kalah bersaing dengan Honda. Di MotoGP 2019, tim Italia itu memakai komposisi berbeda, dengan pebalap Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci.

MotoGP 2019: Musim Pembuktian Ducati Saingi Repsol Honda
Italian Andrea Dovizioso dari Tim Ducati mengarahkan sepeda motornya diikuti oleh Marc Marquez dari Tim Repsol Honda Spanyol, pada balapan MotoGP di Grand Prix sepeda motor Austria di Red Bull Ring di Spielberg, Austria, Minggu, 13 Agustus 2017. ( AP Photo / Kerstin Joensson)

tirto.id - Ducati akan kembali mengandalkan Andrea Dovizioso di MotoGP 2019. Sang pebalap Italia yang selama dua musim berturut-turut selalu berada di posisi runner up di bawah Marc Marquez, tidak lagi ditemani Jorge Lorenzo. Sebagai ganti, ada Danilo Petrucci, yang dipromosikan dari tim satelit Pramac Racing Ducati ke tim utama.

Jelang seri perdana MotoGP 2019 di Sirkuit Losail Qatar, Dovizioso memiliki rekor apik di sirkuit yang memiliki panjang 5,4 km tersebut. Dalam 3 musim terakhir pebalap Italia itu selalu berhasil naik podium. Bahkan pada GP Qatar 2018 lalu, ia menjadi juara.

Namun, rasa penasaran layak menggelayuti Dovizioso. Selalu menjadi pebalap terbaik kedua setelah Marquez di MotoGP 2017 dan 2018, menandakan ada ganjalan baginya menuju puncak. Faktanya, hingga usia mendekati 33 tahun, pebalap naik ke kelas MotoGP pada 2008 bersama dengan Jorge Lorenzo dan Alex de Angelis itu selalu gagal menjadi juara dunia di kelas utama.

Setelah Jorge Lorenzo berlabuh ke Repsol Honda, Dovizioso kini menjadi tumpuan utama Ducati untuk memenangi setiap balapan pada MotoGP 2019. Pasalnya, bagaimana pun, menimbang pengalaman, Petrucci belum dapat disejajarkan dengan Dovi untuk membidik 25 poin dalam setiap lomba.

Catatan Petrucci kurang meyakinkan untuk disebut sebagai kandidat juara MotoGP 2019. Prestasi terbaiknya di dunia balap adalah menjadi runner up ajang balap Superstock 1000 Cup 2011, yang membuatnya direkrut Came Loda Racing Aprillia untuk mengarungi MotoGP 2012-2014. Selanjutnya, Petrucci dikontrak oleh Pramac Racing Ducati, yang merupakan tim satelit milik Ducati.

Empat musim memerkuat Pramac Racing, prestasi terbaik Danilo Petrucci adalah finis di peringkat ke-8 musim lalu, dengan mengumpulkan 144 poin dari 19 seri. Dalam kurun empat tahun memerkuat Pramac Racing Ducati, dari musim 2014-2018, Petrucci tercatat 6 kali naik podium

MotoGP 2017 menjadi musim terbanyak bagi pebalap dengan nomor 9 itu dalam menaiki podium, yakni 4 kali. Podiumnya didapat di Sirkuit Mugello (Italia), Assen (Belanda), Misano (San Marino), dan Motegi (Jepang).

Sementara di Sirkuit Losail Qatar, yang akan menjadi seri pembuka MotoGP 2019, Danilo Petrucci memiliki catatan yang tidak begitu apik. 7 kali menjalani race di sirkuit yang berada di kota Doha itu, ia 3 kali gagal finis dan sekali gagal mengikuti balapan.

Namun, musim lalu Petrucci berhasil meraih hasil terbaiknya di Losail, dengan menduduki peringkat ke-5 di belakang Andrea Dovizioso, Marc Marquez, Valentino Rossi dan Carl Crutchlow. Ia lebih baik dari Maverick Vinales dan Dani Pedrosa yang berada di belakangnya.

Di sisi lain, musim ini adalah tantangan untuk Ducati sebagai tim. Pada MotoGP 2017, mereka ada di peringkat ketiga klasemen tim dan manufaktur. Musim berikutnya, Ducati naik satu level ke posisi kedua, hanya kalah dari Honda di klasemen manufaktur, dan Repsol Honda di klasemen tim.

Kali ini, adakah kenaikan level untuk tim asal Italia itu, setidaknya untuk membuat MotoGP 2019 tak didominasi mutlak oleh Honda?

Baca juga artikel terkait MOTOGP 2019 atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus