Menuju konten utama

MotoGP 2019: Marquez Ungkap Misi Honda Saingi Ducati di Trek Lurus

Marc Marquez, menyatakan, langkah timnya fokus pada kecepatan tertinggi di trek lurus adalah demi menaklukkan Ducati.

MotoGP 2019: Marquez Ungkap Misi Honda Saingi Ducati di Trek Lurus
Pebalap Honda Repsol Marc Marquez beraksi dalam babak kualifikasi menjelang MotoGP Grand Prix Malaysia di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Sabtu (3/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Lai Seng Sin

tirto.id - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, menyatakan, langkah timnya fokus pada kecepatan tertinggi di trek lurus bukan tanpa alasan. Menurut Baby Alien, Honda ingin menaklukkan Ducati, tim yang selama ini dikenal sulit ditandingi di trek tersebut.

"Musim dingin ini, di Honda, kami terobsesi dengan kecepatan tertinggi. Ketika kami melihat pabrikan lain [Ducati] lebih cepat dari kami, mereka [tim mekanik] tidak menerima. Ketika Anda memiliki mesin yang tangguh, ada mekanik dan alat untuk menangani [masalah apa pun]," kata Marquez dikutip Motorsport.

Kerja keras dan obsesi Honda soal kecepatan tertinggi di trek lurus, membuahkan hasil di Grand Prix Qatar, seri pembuka MotoGP 2019 yang berlangsung di Sirkuit Losail. Ketika itu, catatan waktu yang dibuat Marquez di sana mencapai 352 km/jam berhasil melampaui rekor Andrea Ianone pada 2016 lalu (351,2 km/jam). Iannone pada 2016 masih bertarung untuk Ducati.

Andrea Dovizioso, yang menjadi pemenang GP Qatar 2019 hanya meraih kecepatan maksimal 346,3 km/jam. Ia hanya berada di urutan ke-11 soal kecepatan tertinggi. Sementara Jack Miller, yang memerkuat tim satelit Ducati, berada di 5 besar pebalap tercepat di trek lurus, bersama Cal Crutchlow (LCR Honda), Marc Marquez (Repsol Honda), Jorge Lorenzo (Repsol Honda), dan Joan Mir (Suzuki).

Catatan itu agak mengherankan, mengingat Ducati selama ini dikenal sebagai pabrikan yang mengandalkan kecepatan di trek lurus.

Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menyebut salah satu sebab menurunnya kecepatan Ducati di trek lurus adalah aturan yang tidak lagi memungkinkan pabrikan-pabrikan MotoGP 2019, menjalankan fairing tanpa sayap aerodinamik. Ciabatti, menjelaskan bahwa tahun lalu timnya tidak menggunakan sayap aerodimik, sehingga dapat mencapai kecepatan maksimum.

"Tahun lalu, Dovizioso berlomba di Qatar tanpa sayap [aerodinamik] dan itu memungkinkan Anda untuk mendapatkan kecepatan maksimum yang lebih tinggi. Namun, dengan peraturan baru, kami harus melakukan homologasi fairing dengan winglet dan Anda tidak dapat menghilangkannya di beberapa sirkuit tertentu. Fakta itu berarti kecepatan maksimum motor kami menurun," tandas Ciabatti.

Honda, Suzuki, Aprilia, dan KTM telah melakukan protes kepada pihak penyelenggara MotoGP, karena menganggap Ducati melanggar aturan MotoGP di GP Qatar. Pasalnya, tim asal Italia itu menggunakan winglet pada swing arm motor mereka. Namun, Ducati berkeras untuk tetap menggunakan teknologi tersebut untuk seri berikutnya di GP Argentina.

Baca juga artikel terkait MOTOGP atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus