Menuju konten utama

MotoGP 2018, Menggoyang Tahta Cal Crutchlow di Grand Prix Austin

GP Austin menjadi ajang bagi deretan pebalap MotoGP untuk menggoyang tahta yang sekarang dikuasai Cal Crutchlow.

MotoGP 2018, Menggoyang Tahta Cal Crutchlow di Grand Prix Austin
Hasil balapan MotoGP Jepang membuat persaingan gelar juara dunia semakin menarik.Hasil balapan MotoGP Jepang membuat persaingan gelar juara dunia semakin menarik. AFP/Marco BERTORELLO

tirto.id - Cal Crutchlow datang ke Grand Prix Austin akhir pekan ini sebagai pimpinan klasemen sementara MotoGP 2018. Pertanyaan terbesar yang muncul adalah, mungkinkah tahta Crutchlow digoyang di seri ketiga MotoGP musim ini, atau malah dihancurkan sekalian.

Cal Crutchlow mencatatkan kemenangan ketiga dalam sejarah petualangannya di MotoGP kala bertarung di Grand Prix Argentina pada Senin (9/4). Berkat hal ini, dia mengumpulkan 38 poin. Jumlah tersebut jadi yang tertinggi di antara para pebalap MotoGP hingga seri kedua.

Hanya ada Andrea Dovizioso (Ducati) yang bisa mendekati Crutchlow dengan perbedaan tiga angka. Sementara itu, Marc Marquez (Honda), Maverick Vinales, dan Valentino Rossi (Yamaha) berada di luar tiga besar.

Cal Crutchlow Mengincar Podium Tiap Balapan

Menurut Crutchlow, kemenangannya di Argentina adalah momentum. Memperoleh gelar MotoGP musim ini bukan sekadar mimpi lagi. Meskipun, Crutchlow lebih suka melakukan pendekatan dari balapan ke balapan.

"Luar biasa karena saya bisa mendapatkan kemenangan di balapan kedua (sebuah musim). (Kemenangan terdahulu) di Brno terjadi pada pertengahan 2016, dan di Phillip Isand terjadi menjelang akhir musim. Tapi, meraih kemenangan secepat ini memberikan saya momentum untuk sisa musim 2018.

"Saya tidak akan terbuai. Tekanan untuk mengejar gelar juara tahun ini tidak ada. Untuk memenangi gelar Anda harus menang enam seri atau lebih. Marc dan Andrea meraih enam kemenangan tahun lalu. Jadi, inilah yang saya butuhkan jika ingin bertarung untuk gelar juara.

"Tapi, tujuan saya adalah, bertarung untuk podium di setiap balapan," kata Crutchlow dikutip dari laman resmi MotoGP.

Marc Marquez Memburu Enam Gelar Beruntun

Crutchlow menjadi orang Inggris pertama setelah Barry Sheene pada 1979, yang mampu memimpin klasemen kelas primer kejuaraan dunia. Dia juga berpeluang untuk menjadi pemenang kejuaraan dunia kelas primer asal Inggris pertama seteah Sheene pada 1977.

Namun, Cal Crutchlow akan mendapatkan ancaman dari sekian pebalap MotoGP di Grand Prix Austin. Terutama, Marc Marquez yang dalam lima tahun, memenangi grand prix tersebut lima kali.

Marquez akan mendapatkan sorotan pula terkait performanya. Sang pebalap Repsol Honda menciptakan sekian insiden di Grand Prix Argentina. Dia salah dalam posisi start, menyenggol Aleix Espargaro, dan membuat Valentino Rossi terjatuh.

Apakah Marquez akan 'mengamuk' kembali di Austin? Akan seperti apa penampilannya untuk menjaga rekor tak terkalahkan di grand prix ini, sembari mengejar perolehan poin Cal Crutchlow?

"Hal terpenting untuk semua pebalap adalah belajar, dan tahu ketika berbuat salah. Kami pebalap, dan hal-hal seperti ini terjadi. Setiap pebalap punya masalah, dan setiap pebalap harus minta maaf (jika keliru)," kata Marquez dikutip dari laman Motorsport.com.

Peperangan Cal Crutchlow, Marc Marquez, dan deretan pebalap lain di Grand Prix Austin akan terjadi pada Senin, 23 April 2018 pukul 02.00 WIB.

Baca juga artikel terkait MOTO GP atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Reporter: Fitra Firdaus
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus