Menuju konten utama

Motif Pembunuh Mahasiswa Timor Leste di DIY: Orang Tua Diejek

Seorang pembunuh Joao Bosco Baptista mengaku tersinggung karena orang tuanya diejek oleh korban. 

Motif Pembunuh Mahasiswa Timor Leste di DIY: Orang Tua Diejek
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo memberikan keterangan kepada wartawan di Polda DIY, Jumat (20/9/2019). (tirto.id/Irwan A. Syambudi)

tirto.id - Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan, motif pembunuhan Joao Bosco Baptista (21) mahasiswa Yogyakarta asal Timor Leste didasari ketersinggungan pelaku karena merasa orang tuanya diejek korban.

"Motif sementara saat ini adalah ketersinggungan, orang tua salah satu pelaku diejek oleh korban," kata Hadi saat jumpa pers di Polda DIY, Jumat (20/9/2019).

Sejauh ini Polda DIY telah menangkap tiga pelaku yakni CFS (20), OCD (33), dan MDS alias MNT (20). Ketiga pelaku diduga ikut melakukan penganiayaan terhadap korban hingga tewas.

Hadi mengatakan, pelaku CFS mengaku tersinggung karena korban mengejek orang tuanya. Hal itu yang kemudian mendasari ia dan sejumlah pelaku lain membunuh Joao.

"Akibat diejek orang tuanya kemudian membuat ketersinggungan," ujar Hadi.

Namun demikian, polisi kini masih melakukan penyelidikan untuk mendalami motif para pelaku melakukan tindakan penculikan dan penganiayaan hingga mengakibatkan korban tewas.

Diketahui ketiga pelaku dan korban merupakan teman yang berasal dari satu kampung dan kampus yang sama. Korban dan pelaku kata Hadi juga masih berstatus sebagai mahasiswa aktif di sebuah perguruan tinggi di Yogya.

Setelah menangkap tiga pelaku, polisi kini memburu empat pelaku lainnya yang juga diduga ikut berperan dalam pembunuhan Joao. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Kepolisian Timor Leste dalam penanganan kasus ini.

"Berdasarkan alat bukti dan keterangan kita terbitkan DPO [daftar pencarian orang] sekitar tiga atau empat orang [dan] dari hasil gelar perkara kita akan tetapkan lagi tersangka empat orang," katanya.

Sebelumnya Joao Bosco Baptista (21) yang kuliah di salah satu kampus swasta di Yogyakarta itu dilaporkan hilang diculik pada awal Juli 2019 lalu.

"Polda DIY tanggal 3 Juli 2019 jam 13.00 WIB menerima laporan orang hilang atas nama Joao Bosco. Kemudian pada tanggal 4 jul jam 15.00 atas nama Joao Bosco dilaporkan telah diculik," kata Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto, Rabu (17/7/2019) lalu.

Kemudian, pada Jumat (12/7/2019) ditemukan mayat seorang pria di Jurang Cemorosewu, Kabupaten Magetan Jawa Timur yang diduga adalah korban. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata mayat tersebut memang identik dengan Joao Bosco.

"Inafis menyatakan [mayat yang ditemukan di Magetan] identik [dengan identitas Joao Bosco]. Kalau pemeriksaan DNA belum selesai," kata Yuliyanto.

Sebelumnya, melalui akun Instagram resminya Polda DIY menyampaikan info orang hilang atas nama Joao Bosco yang beralamat di Jalan Maguwo, Banguntapan, Bantul. Dalam info yang berdasarkan laporan bernomor STPLK/0011/VII/2019/DIY/SPKT itu disebutkan kronologi awal mula hilangnya Joao Bosco.

"Awal mula kejadian pada hari Selasa 2 Juli 2019 sekitar jam 11.00 pada saat korban berada di dalam kamar bersama temannya tiba-tiba didatangi oleh tiga orang dan memanggil korban. Kemudian korban menemui tiga orang tersebut, setelah itu sampai sekarang korban tidak diketahui keberadaannya," seperti dikutip dari pengumuman polisi.

Baca juga artikel terkait KASUS PEMBUNUHAN atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Hukum
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali