tirto.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengakui bahwa Kantor Staf Presiden sempat keok dalam menghadapi COVID-19. Moeldoko pun mengaku pernah terpapar virus COVID-19 di masa pandemi yang ditetapkan sejak awal Maret 2020.
“Seperti kita ketahui bersama situasi 2021-2022 itu cukup sulit. Tetapi alhamdulillah dengan risiko dan situasi yang kita hadapi, teman-teman di KSP walaupun batuk-batuk masih tetap bekerja dengan baik dan COVID-19 ternyata nggak bisa kita lawan,” kata Moeldoko di acara Catatan Akhir Tahun 2022 dan awal 2023 di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022).
“Saya lawan selama 2 tahun, saya tidak pernah berhenti mengantor. Seingat saya, saya hanya dua hari work from home ini tapi ternyata di akhir-akhir sini saya kena juga, tapi tidak terlalu berat penyakitnya,” tutur Moeldoko.
Moeldoko pun menceritakan tugas Kantor Staf Presiden. Pertama adalah mengawal program prioritas nasional dan program strategis nasional (PSN). Kini, KSP tengah melakukan pemetaan PSN sesuai arahan Presiden Jokowi.
"Sekarang saya dapat perintah dari presiden untuk memetakan dari sekian banyak PSN itu kondisinya seperti apa. Kami sudah mapping sekarang, saya sudah perintahkan deputi I untuk membuat peta situasi,” kata Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, “Ini sudah saya minta petakan bagaimana PSN itu dari 53 yang kita kenali sekarang terakhir ini itu seperti apa kondisinya, bendungan seperti apa, jalan tol seperti apa, kereta api seperti apa dan seterusnya. Nanti akan tergambar dengan baik.”
Kedua, Moeldoko mengatakan, KSP juga mengelola isu strategis di ruang publik. Ia mengakui bahwa situasi ruang publik yang ribut justru mengganggu konsentrasi pemerintah.
“Kita juga mengelola isu-isu strategis agar ruang publik itu terjaga dengan baik. Karena kalau ribut terus, itu mengganggu konsentrasi pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas dan ini kami kelola dengan sebaik-baiknya ruang publik itu agar situasi menjadi kondusif,” kata Moeldoko.
Ketiga, KSP juga bertugas mengawal dan mengelola isu strategis. Ia menegaskan, KSP mendorong tidak hanya kebijakan dilaksanakan, tetapi juga diselesaikan dengan baik. Ia mengaku bahwa KSP menyelesaikan masalah bottleneck dalam sejumlah kegiatan.
“Untuk itu kita mengenali bottleneck-bottleneck yang terjadi di lapangan seperti apa sehingga tugas kita debottlenecking. biasanya bottleneck itu muncul karena situasi lapangan, bisa pembebasan lahan. Yang kedua bisa dalam koordinasi yang kurang harmonis antar-kementerian kita harmonisasi," kata Moeldoko.
“Kami dudukkan sama-sama cari jalan keluarnya. Itu tugas-tugas yang dijalankan,” kata eks Panglima TNI itu.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz
