Menuju konten utama

Moeldoko Ajak Australia Kembangkan Sorgum di NTT

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak Australia untuk melakukan industri pangan sorgum di Nusa Tenggara Timur.

Moeldoko Ajak Australia Kembangkan Sorgum di NTT
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan konferensi pers dampak penyebaran COVID-19 terhadap ekonomi Indonesia di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.

tirto.id - Kepala Staf Kepresiden Moeldoko menuturkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia kian erat. Dia menjelaskan tanah air sudah berkomitmen dengan Australia di berbagai sektor, khususnya melalui pendekatan sosial-budaya, ekonomi dan perdagangan serta ketahanan pangan.

"Dinamika politik di kedua negara sudah biasa, pergantian kepemimpinan dan lain sebagainya. Tapi porosnya tidak boleh berubah, kedua negara tetap harus meningkatkan hubungan bilateral, terutama melalui penguatan hubungan people-to-people baik melalui bisnis dan budaya," kata Moeldoko saat menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Dia menjelaskan Australia adalah mitra penting Indonesia, termasuk dalam isu ketahanan pangan. Dia memberikan contoh bentuk kerja sama antara Australia dan Indonesia. Misalnya dalam menyelesaikan konflik penyakit mulut dan kuku terhadap ternak sapi, kerbau dan kambing di tanah air.

Seiring hal itu, Moeldoko pun mengajak Australia untuk melakukan industri pangan sorgum di Nusa Tenggara Timur (NTT). Alasannya, karena Australia dan NTT memiliki kesamaan kondisi geografis, sehingga bisa menjadi sarana pengembangan sorgum secara bersama-sama.

"Di tengah ancaman krisis pangan global, Indonesia sudah mulai mencoba mengembangkan beberapa alternatif pangan, salah satunya sorgum di NTT. Akan sangat bagus kalau Australia punya pengalaman tentang ini dan bisa mengembangkan tanaman sorgum bersama Indonesia," ajaknya.

Mendengar tawaran itu,Penny mengaku akan membahas dengan para ahli. Dia juga mengetahui saat ini Indonesia sedang mencari sumber pangan alternatif untuk memperluas komoditas.

"Saya mengerti bahwa Indonesia sedang mencari sumber-sumber pangan alternatif atau melihat peluang untuk memperluas komoditasnya. Saya tentu akan menyampaikan pada mereka [kepada komunitas ahli dan industri di Australia] terkait sorgum," respon Penny.

Sementara itu, dia mengakui pemerintah Australia terus berupaya meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia. Salah satunya ditunjukkan melalui komitmen PM Albanese untuk hadir dalam KTT G20 di bulan November mendatang, terlepas krisis politik global karena konflik Rusia dan Ukraina.

“PM Albanese berkomitmen akan hadir ke KTT G20 karena beliau sudah menyampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo," ungkap Penny.

Baca juga artikel terkait KRISIS PANGAN GLOBAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin