Menuju konten utama

Mitos dan Fakta Soal Air Liur Bisa Sembuhkan Luka

Apakah air liur efektif menyembuhkan luka dan bagaimana cara membersihkan luka yang benar. 

Mitos dan Fakta Soal Air Liur Bisa Sembuhkan Luka
Iustrasi Luka. foto/istockphoto

tirto.id - Ada berbagai cara yang diketahui masyarakat soal cara menyembuhkan luka, baik secara medis maupun dengan obat-obatan tradisional. Salah satunya yaitu dengan menggunakan air liur.

Menurut dokter spesialis luka Adisaputra Ramadhinara, di dalam air liur memang terdapat kandungan anti bakteri. Meski hal ini berlaku pada anjing ataupun kucing saat membersihkan luka, belum tentu dapat diaplikasikan pula pada manusia.

Dalam Live Instagram bertema "Pertolongan Pertama pada Luka Ala Keluarga Handsaplast" dia menjelaskan, pihaknya tidak pernah merekomendasikan untuk memakai air ludah sebagai pertolongan pertama pasien yang mengalami luka.

Daripada menggunakan air liur, sebaiknya bilas kotoran, bakteri, ataupun benda asing dengan menggunakan air bersih. Dia menegaskan agar tidak menggunakan air liur sebagai pembersih luka.

Dokter Adisaputra mengatakan kasa atau penutup luka memiliki dua kegunaan. Kegunaan tersebut, di antaranya mencegah bakteri dari luar agar tidak masuk, dan menjaga kelembapan kulit.

"Luka yang kelembapannya terjaga akan mengalami proses pertumbuhan jaringan yang lebih cepat, dibanding ketika lukanya kering,"ujar dokter Adisaputra, sebagaimana yang dilaporkan oleh Antara News.

Sehingga, penggunaan kasa juga tidak dianjurkan. Bahan kasa yang berlubang akan memudahkan bakteri untuk masuk dengan mudah. Oleh karena itu, butuh 64 kali lipatan kasa agar dapat mencegah balteri masuk.

Tidak hanya itu, keadaan kasa yang memiliki pori-pori cukup besar dapat berakibat pada luka yang cepat mengering.

Maka dari itu, luka yang kering justru akan menempel dengan kain kasa. Ketika akan mengganti kain kasa, kulit yang sedang terluka akan terasa sakit, dan dapat membuat darah kembali keluar.

Anggapan lainnya untuk meredakan luka adalah, penggunaan alkohol. Namun begitu, dokter tidak menyarankan agar menggunakan alkohol untuk membersihkan luka.

Penggunaan alkohol akan merusak jaringan sehati di bawah kulit, yang akan menjadi calon kulit baru.

Anjuran untuk tidak memakai alkohol sebagai pembersih luka diperkuat karena, alkohol semestinya digunakan sebagai disinfektan benda mati. Bukan digunakan untuk kulit yang terluka.

Cara Membersihkan Luka di Rumah

Dikutip dari Healthline, terdapat tujuh cara yang dapat dilakukan untuk membersihkan luka di rumah.

1. Bersihkan luka dengan disinfektan khusus.

2. Gunakan tekanan dan elevasi langsung untuk mengontrol pendarahan dan pembengkakan. Akan tetapi, luka yang sangat kecil tidak memerlukan perban.

3. Ketika membalut luka, gunakan balutan atau perban yang steril.

4. Pastikan agar luka tetap bersih dan kering selama lima hari.

5. Istirahatlah secukupnya.

6. Tidak dianjurkan untuk mengorek luka yang kering.

6. Dianjurkan untuk mengoleskan es apabila terjadi bengkak atau memar.

7. Apabila Anda menghabiskan waktu di luar ruangan, sebaiknya memakai tabir surya yang mengandung 30 SPF di area yang terluka hingga benar-benar sembuh.

Kapan Pergi ke dokter?

Walaupun terdapat beberapa perawatan yang dapat dilakukan di rumah, tetapi kondisi-kondisi berikut ini merupakan tanda Anda harus pergi ke dokter.

1. Luka terbuka lebih dalam atau lebih dari 1/2 inci.

2. Pendarahan tidak lekas berhenti dengan tekanan langsung.

3. Pendarahan berlangsung lebih dari 20 menit.

4. Pendarahan akibat dari kecelakaan yang serius.

Baca juga artikel terkait MITOS DAN FAKTA SOAL AIR LIUR UNTUK LUKA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo