Menuju konten utama

Minimnya Truk Pengangkut Jadi Pemicu Masalah Sampah di Bekasi

Jumlah truk sampah yang ada hanya mampu mengangkut 850 ton sampah dari total 2.400 ton sampah yang dihasilkan warga Kabupaten Bekasi dalam sehari.

Minimnya Truk Pengangkut Jadi Pemicu Masalah Sampah di Bekasi
Sejumlah petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan di bekas kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/8/2019). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.

tirto.id - Pemerintah Kabupaten Bekasi (Pemkab Bekasi) mengaku kesulitan menangani masalah sampah. Kabid Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto menyebut sampah berserakan di Kabupaten Bekasi akibat kekurangan mobil pengangkut sampah.

"Penyebab utama sampah berserakan karena kami kekurangan armada truk pengangkut sampah," kata Dodi di Cikarang, Minggu (13/10/2019).

Dodi mengatakan, Pemkab Bekasi baru memiliki 111 truk sampah dan 1.112 petugas sampah. Jumlah truk sampah yang ada hanya mampu mengangkut 850 ton sampah dari total 2.400 ton sampah yang dihasilkan warga Kabupaten Bekasi dalam sehari ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.

"Sampah yang tidak terangkut ada yang terkelola melalui bank sampah yang jumlahnya 170 unit. Ada juga masyarakat yang membuang ke kali dan ke TPS liar," katanya.

Berdasarkan penilaian Dodi, Pemkab Bekasi memerlukan sekitar 320 armada truk pengangkut sampah. Dengan demikian setiap Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sedianya memiliki 36 hingga 45 truk sampah.

Akan tetapi, saat ini baru ada 15 hingga 20 unit armada. ""Jumlah kendaraan yang ada rata-rata dibagi tiga kecamatan jadi rata-rata tiap kecamatan dapat kurang lebih enam hingga tujuh unit, itu per kecamatan loh. Satu kecamatan kan punya 10 sampai 12 desa, wilayahnya luas," ungkapnya.

Selain keterbatasan armada pengangkut truk, petugas kebersihan yang minim juga menyulitkan penanganan masalah sampah. Kendala lain yang muncul adalah TPA Burangkeng yang mulai kelebihan kapasitas.

Saat ini, Pemkab Bekasi mengalokasikan Rp 40 miliar untuk masalah kebersihan. Akan tetapi, anggaran belum bisa mengakomodir pengadaan alat baru.

"Anggaran itu dialokasikan untuk BBM alat berat, BBM mobil truk sampah, untuk pemeliharaan kendaraan, dan membayar gaji 1.112 petugas kebersihan. Jadi memang kurang jika harus menambah truk sampah baru," kata dia.

Baca juga artikel terkait SAMPAH

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan