Menuju konten utama

Minim Loyalisnya di Kepengurusan Baru Golkar, Bamsoet: Lumayan

Meski loyalisnya tak banyak masuk kepengurusan yang baru, Bamsoet tak masalah dan menganggap sudah lumayan.

Minim Loyalisnya di Kepengurusan Baru Golkar, Bamsoet: Lumayan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berjabat tangan dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo yang disaksikan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Tokoh Senior Partai Golkar Akbar Tanjung, pada pembukaan Rapimnas Partai Golkar di Jakarta, Kamis (14/11/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama.

tirto.id - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) merespons tersebarnya struktur kepengurusan baru untuk Partai Golkar periode 2019-2024 di bawah kepemimpinan Airlangga Hartato. Bamsoet sendiri dipilih sebagai Wakil Ketua Umum.

Namun, hanya ada beberapa nama dari kubu Bamsoet yang masuk ke dalam struktur kepengurusan yang baru, seperti Mukhamad Misbakhun, Robert J. Kardinal dan Nusron Wahid yang ketiganya mendapatkan posisi sebagai Ketua DPP. Sementara ada nama Elvis Junaidi sebagai Wakil Bendahara Umum. Nama-nama seperti Viktus Murin dan Andi Sinulingga tak masuk kepengurusan periode saat ini.

Bamsoet mengaku belum melihat jelas daftar nama kepengurusan yang baru ini. Meski dari kubunya tak banyak yang masuk, menurut Ketua MPR itu semua pihak harus menjaga kondusifitas partai sehingga tak ada lagi kubu-kubuan.

"Dan semua harus dirangkul sehingga kekuatan yang ada di Partai Golkar tetap tumbuh dan menjaga sampai 2024. Kami saling bergandengan tangan bekerjasama membesarkan Partai Golkar," kata Bamsoet saat ditemui di kompleks DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2020).

Kendati baru nama-nama seperti Nusron, Elvis, dan Robert yang masuk dalam struktur, Bamsoet tak masalah dan menganggap sudah lumayan.

"Lumayan ada, tapi saya belum pasti kan saya kira semangat kami bukan lagi kubu-kubuan. Yang penting semua kekuatan yang ada dirangkul. Kalau saya jadi ketua umum pasti akan saya rangkul, enggak ada satupun yang saya tinggalkan. Tinggal nanti dalam perjalanannya seleksi alam lah yang berlaku dan yang tidak aktif mengundurkan diri," katanya.

Bamsoet merupakan rival Airlangga dalam perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada Desember 2019 lalu. Namun, saat Munas hendak dibuka, Bamsoet memilih mundur dari bursa pencalonan ketua umum.

"Saya sendiri belum bertemu dengan Pak Airlangga untuk membahas personil detail daripada itu. Terkait kepengurusan ini saya harap kepengurusan ini kepengurusan akomodatif dan rekonsiliatif," ucapnya.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto selesai menyusun susunan pengurus Partai Golkar yang baru untuk periode 2019-2024. Ada 11 posisi wakil ketua umum pada kepengurusan yang baru kali ini, salah satunya ditempati rival Airlangga saat Musyawarah Nasional (Munas) awal Desember 2019 lalu, Bambang Soesatyo.

Selain Bambang Soesatyo nama Wakil Ketua Umum juga diisi diantaranya oleh Agus Gumiwang Kartasasmita, Azis Syamsuddin, Rizal Mallarangeng, Nurul Arifin hingga Nurdin Halid.

Airlangga juga kembali memilih Lodewijk F Paulus sebagai Sekretaris Jenderal untuk partai berlambang pohon beringin itu. Sementara posisi Bendahara Umum yang tadinya ditempati Robert J Kardinal saat ini diisi oleh Dito Ganinduto.

Dalam keterangan persnya yang diterima reporter Tirto, Rabu (15/1/2020), Airlangga mengklaim telah memperhitungkan berbagai macam aspek mulai dari aspek fungsional, profesionalisme dan asas meritrokrasi saat menyusun kepengurusan Golkar saat ini. Menurut Airlangga, kepengurusan ini sudah memperhatikan Undang-undang Partai Politik dengan ketentuan pengurus perempuan sebesar minimal 30%.

"Kepengurusan ini juga inklusif, sudah mengakomodir semua elemen baik perempuan, millenial dan dari unsur-unsur yang lain,” kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Bayu Septianto