Menuju konten utama
Pilpres 2019

Milenial Muslim yang Nasionalis Pilih Jokowi, Religius ke Prabowo

Survei ini dilakukan terhadap 1.097 responden generasi milenial di 33 provinsi se-Indonesia.

Milenial Muslim yang Nasionalis Pilih Jokowi, Religius ke Prabowo
Pengundian Nomor Urut Pilpres 2019. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pilihan politik milenial muslim Indonesia terbelah dua. Milenial muslim yang berorientasi nasionalis cenderung memilih Jokowi-Ma'ruf, sementara milenial muslim yang berorientasi religius cenderung memilih Prabowo-Sandiaga. Hal itu disampaikan Direktur Alvara Research Center Hasanuddin Ali melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Jumat (16/11/2018).

Berdasarkan survei Alvara Research Center yang digelar Oktober 2018, sebanyak 55,56 persen milenial muslim berorientasi nasionalis memilih Jokowi-Ma'ruf. Sedangkan milenial muslim kategori serupa yang memilih Prabowo-Sandiaga hanya sebanyak 33,92 persen. Artinya, Jokowi-Ma'ruf unggul di kalangan pemilih milenial muslim nasionalis.

Sebaliknya, masih menurut survei yang sama, yang unggul di kalangan milenial muslim religius justru Prabowo-Sandiaga. Sebanyak 48,88 persen milenial muslim berorientasi religius memilih Prabowo-Sandiaga. Sedangkan hanya 37,22 persen di antaranya yang memilih Jokowi-Ma'ruf.

Namun, Jokowi-Ma'ruf juga mengungguli Prabowo-Sandiaga di kalangan milenial muslim nasionalis-religius. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di kalangan ini sebesar 49,62 persen, sementara Prabowo-Sandiaga hanya 35,29 persen.

Survei ini dilakukan terhadap 1.097 responden generasi milenial di 33 provinsi se-Indonesia.

Keberadaan tiga tipe-nasionalis, nasionalis-religius, serta religius-milenial muslim Indonesia diungkap Alvara Research Center melalui analisis K-Mean Clustering dan Discriminant terhadap survei bulan Juli 2018.

"Nasionalis" adalah muslim yang menganggap tidak boleh ada ada idelogi selain Pancasila di Indonesia. Mereka juga berpandangan bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan syariat Islam dan dalam bermasyarakat harus memperhatikan norma dan adat yang berlaku.

Sedangkan mereka yang tergolong "nasionalis-religius" memandang agama dan negara bisa saling melengkapi. Menurut mereka, Islam adalah agama yang cinta damai dan inklusif, namun penerapan perda syariah di Indonesia juga perlu didukung.

Sementara itu, para muslim yang "religius" memiliki kecenderungan untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Mereka berpandangan seharusnya seorang pemimpin dari berbagai tingkatan harus dari kalangan Islam. Bahkan, mereka menolerir penggunaan kekerasan dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Husein Abdulsalam

tirto.id - Politik
Reporter: Husein Abdulsalam
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Alexander Haryanto