Menuju konten utama

Milenial, Ini Tips Menggunakan Kartu Kredit Biar Enggak Tekor

Kaum milenial harus bijak menggunakan kartu kredit. Jika tidak bisa menjadi boomerang pengacau keuangan.

Milenial, Ini Tips Menggunakan Kartu Kredit Biar Enggak Tekor
Ilustrasi. Penggunaan kartu kredit. Foto/iStock

tirto.id - Kartu kredit salah satu layanan dari bank yang bisa digunakan siapa saja. Kartu sakti ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup milenial karena menawarkan kemudahan hingga banyak promo mulai dari cicilan 0 persen hingga diskon.

Tetapi, kaum milenial yang baru membuka kartu kredit harus bijak menggunakannya. Jika tidak bisa menjadi boomerang pengacau keuangan.

Perencana keuangan Shierly menuturkan, sebelum membuka kartu kredit Anda perlu memilih kartu sesuai kebutuhan. Ada banyak pilihan dari lembaga keuangan perbankan dengan berbagai macam tawaran menarik.

"Memilih kartu kredit yang sesuai kebutuhan seperti adanya reward, cashback serta annual fee yang terbilang murah yaitu kartu Visa, JCB dan Mastercard," kata Shierly saat dihubungi Tirto, Jumat (17/2/2023).

Anda juga perlu mengetahui limit kartu kredit yang dimiliki. Kartu sakit ini biasanya memberikan batasan dua sampai tiga kali gaji. Kemudian, Anda perlu menghindari melakukan tarik tunai dengan kartu kredit. Fasilitas ini dianggap memudahkan tetapi ada bunga besar sekitar 2,5 persen tiap bulan.

"Hindari melakukan tarik tunai (gestun). Walaupun mudah, namun gestun biasanya dikenakan bunga cukup tinggi sekitar 2,5%. Daripada melakukan gestun, lebih baik mempersiapkan dana darurat," bebernya.

Kemudian Anda perlu membayar tagihan sebelum jatuh tempo itu dilakukan agar tidak dikenakan bunga keterlambatan dan skor kredit. Tidak hanya itu, Shierly mengingatkan agar Anda melakukan pengecekan tagihan bulanan dengan teliti.

"Jangan sampai seperti bola salju yang terus menggunung. Para kaum milenial tetap gunakan kartu kredit lebih banyak dari yang mereka mampu bayar per bulannya, sampai-sampai yang ditakutkan para kaum milenial nanti keteteran sendiri saat membayar," ujar Shierly.

“Cicilan kartu kredit dan utang konsumtif lainnya sebaiknya tidak melebihi 15% dari total penghasilan kita,” tambahnya.

Shierly juga mengingatkan agar Anda tetap menjaga kerahasiaan data kartu sakti yang dimiliki. Dia menuturkan kartu kredit merupakan benda yang lekat dengan kejahatan terutama pembobolan.

Lalu, Anda juga perlu waspada dan menghindari membagikan data-data penting seperti pin, nomor cvv, nomor kartu pada orang lain. Tidak hanya itu, saat bertransaksi online, hindari membagikan kode otp kepada siapapun.

"Teliti sebelum bertransaksi online dan offline serta hindari meminjamkan kartu kredit pada orang lain," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KARTU KREDIT atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin