Menuju konten utama
15 Mei 1928

Mickey Mouse, Pelipur Lara Walt Disney

Riang gembira.
Si tikus Amerika
mengundang tawa.

Mickey Mouse, Pelipur Lara Walt Disney
Ilustrasi Mickey Mouse. tirto.id/Sabit

tirto.id - Tiap kali pergi ke sekolah, Walt Disney mengisi kantung celananya dengan seekor tikus. Saat istirahat, ia meletakkan tikusnya di bangku kelas dan bermain dengannya. Teman-teman sekelas Disney tertawa melihat interaksi antara manusia dan hewan yang dianggap kotor itu.

“Itu adalah kenangan yang manis,” kata Disney dalam Walt Disney The Mouse That Roared (2011: 42) karya Jeff Lenburg.

Disney adalah seorang pria keturunan Jerman-Irlandia yang menghabiskan masa kecil di Kansas City, Amerika Serikat. Pada usia 20, ia memutuskan untuk berkarier di bidang seni komersial. Pria ini punya ketertarikan khusus pada penciptaan tokoh kartun dan animasi meski ia tidak punya bakat besar dalam hal gambar-menggambar. Ia menolak tawaran pekerjaan dari Elias Disney, sang ayah, dan melamar ke perusahaan periklanan di kota tersebut.

Pikiran Disney penuh dengan ide cerita. Ia punya obsesi membuat tokoh animasi populer. Di manapun ia bekerja, tujuan utamanya ialah menciptakan figur dan cerita animasi terkenal. Keinginan tersebut sempat diraih ketika tokoh ciptaannya, Oswald the Lucky Rabbit, sukses di pasaran. Waktu itu Disney bekerja pada Charles Mintz, pemegang hak distribusi Oswald. Bisa dikatakan, ia yang membuat Oswald jadi terkenal.

Setelah menyaksikan Oswald berhasil menarik keuntungan besar, Disney menginginkan pembagian hasil yang lebih tinggi. Ia juga ingin memegang hak cipta Oswald. Alih-alih dikabulkan, pihak distributor justru memutuskan menguasai hak cipta Oswald. Mereka pun merekrut para animator berkualitas yang membantu Disney dalam merancang Oswald dan memberi mereka upah dua kali lipat lebih besar.

“Mintz beranggapan jika bisa mempekerjakan orang-orang terbaik Disney, maka mereka juga tetap bisa sukses tanpa perlu mengeluarkan biaya distribusi,” tulis Christopher Finch dalam The Art of Walt Disney From Mickey Mouse to The Magic Kingdoms (1988: 23-24).

Hati Disney hancur. Sebetulnya saat itu ia berencana mendirikan perusahaan sendiri. Karenanya ia berpikir untuk memegang hak cipta Oswald. Apa boleh buat, Disney terpaksa memikirkan tokoh baru. Ia merasa membutuhkan hewan berukuran kecil. Pilihan jatuh pada tikus karena Disney menganggap hewan tersebut adalah ciptaan yang menarik.

“Tikus terlintas di pikiran saya saat sedang dalam perjalanan menuju Hollywood menggunakan kereta. Saya langsung membuat sketsa sosoknya di buku gambar,” tulisnya dalam artikel “What Mickey Means to Me” yang dimuat di buku A Mickey Mouse Reader (2014).