Menuju konten utama
Hasil Sidang Sengketa Pilpres

Meski Massa Aksi MK Mulai Bubar, Polri Tetap Antisipasi Massa Balik

Meski massa aksi sudah mulai membubarkan diri, Polri-TNI tetap berjaga di sekitar Jalan Merdeka Barat.

Meski Massa Aksi MK Mulai Bubar, Polri Tetap Antisipasi Massa Balik
Massa aksi membubarkan diri dari depan gedung Mahkamah Konstitusi tepat pukul 17.00 WIB, Kamis (27/6/2019). tirto.id/Bhagavad Sambadha

tirto.id - Massa aksi di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) sudah mulai membubarkan diri. Kendati demikian, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan tetap mengantisipasi potensi massa kembali ke Jalan Merdeka Barat.

"Ya kami antisipasi jika ada massa balik," ujarnya di lokasi demostrasi, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).

Pasalnya, kata Harry, polisi sudah belajar banyak dari aksi di Bawaslu pada 21 Mei 2019 lalu, saat itu massa sudah membubarkan diri, tetapi justru ada massa yang kembali lagi. Berdasarkan hal itu, ia sudah melakukan evaluasi.

"Kita punya SOP masing-masing. Belajar dari pengalaman kemarin sudah kita evaluasi," ujarnya.

Terlepas dari itu, ia mengklaim demonstrasi berjalan lancar dan massa aksi pun bubar dengan tertib.

"Pukul 17.00 [lokasi] Patung Kuda sudah aman, tertib, bersih. Sekarang tim kebersihan dari Pemprov yang membersihkan," ujarnya.

Kendati massa aksi sudah mulai membubarkan diri, ia mengaku, masih akan tetap berjaga bersama dengan TNI di sekitar Jalan Merdeka Barat.

"TNI dan Polri masih menjaga sidang di MK yang masih berlangsung sampai dengan sore ini," pungkasnya.

Agenda sidang pengucapan putusan Mahkamah Konstitusi lebih cepat satu hari dari agenda yang semula ditetapkan pada 28 Juni 2019.

Dikutip dari situs resmi MK, sidang putusan dipercepat satu hari karena Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) meyakini pembahasan dan pendalaman perkara PHPU Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 telah selesai pada Kamis.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Alexander Haryanto