Menuju konten utama

Meski Airlangga Terpilih, Peluang Priyo Jadi Ketum Golkar Masih Ada

Peluang Priyo Budi Santoso menjadi ketum Golkar masih terbuka lebar karena penetapan ketum secara sah dilakukan saat Munaslub Golkar yang diselenggarakan pada 18-20 Desember mendatang.

Meski Airlangga Terpilih, Peluang Priyo Jadi Ketum Golkar Masih Ada
Kandidat calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi bergandengan bersama usai menghadiri acara dukungan untuk Airlangga sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar di Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/12/2017). ANTARA FOTO/Risky Andrianto

tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Dave Laksono, menilai bahwa peluang untuk Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso menjadi Ketua Umum Partai Golkar masih terbuka lebar. Sebab, menurut Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, keputusan pergantian ketua umum seharusnya dilakukan melalui mekanisme Musyawarah Nasional Luar Biasa.

Setelah Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua DPR Setya Novanto menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP, elektabilitas Partai Golkar terus menurun. Berbagai pihak menuntut kursi Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar diganti.

Sejauh ini, kursi Ketua DPR sudah diserahkan ke pelaksana tugas, Fadli Zon, sedangkan kursi Ketua Umum Partai Golkar yang diputuskan dalam rapat pleno Rabu (13/12/2017) lalu menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru. Keputusan ini rupanya tidak diterima oleh beberapa pihak, termasuk juga Priyo.

Dave berpendapat meski 34 Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar sudah secara resmi mendukung Airlangga, Munaslub akan diselenggarakan pada Senin hingga Rabu (18-20 Desember 2017) mendatang. Ia mengaku justru mengharapkan ada persaingan yang terjadi untuk kursi pimpinan Golkar tersebut.

“Masih ada kesempatan beliau [Priyo] maju, belum tertutup. Maka itu ada baiknya juga dia maju, sehingga proses demokrasi benar-benar berjalan dengan baik,” kata Dave di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat hari Sabtu (16/12/2017).

Sementara itu, pergantian kursi Ketua Umum Partai Golkar ini didesak perlu dilakukan karena elektabilitas Partai Golkar terus menurun. Menurut Dave hal ini dikarenakan kasus yang menimpa Setya Novanto.

“Pasti ada juga sedikit banyak akan terpengaruh dengan kasus Pak Setnov. Maka dari itu kebuntuan politik ini akan bisa terselesaikan dan kami yakin Partai Golkar akan bisa jadi pemenang,” katanya lagi.

Sebelumnya, Priyo Budi Santoso mengaku khawatir dengan penetapan Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru. Menurutnya, hal itu bisa menjadi lubang delegitimasi dalam membangun Partai Golkar yang solid.

Lebih lanjut, Priyo menyatakan bahwa dalam Munaslub di Jakarta pekan depan, ia akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Meski ada dukungan dari DPD I dan 33 DPD lainnya, ia mengaku tidak gentar. Kalah menang tidak jadi soal, karena Priyo berpandangan bahwa nilai kontestasi dan demokrasi harus dipertahankan.

“Buka pintu lebar-lebar. Siapapun figur yang ingin maju, perlakukan semuanya dengan adil dan fair. Tidak perlu ada penghalangan atau cara-cara berlebihan yang itu bisa berakibat fatal dan berisiko,” katanya pada Jumat (15/12/2017).

Baca juga: Airlangga Hartarto Belum Jadi Ketua Umum Golkar Sampai Munaslub

Baca juga artikel terkait MUNASLUB GOLKAR atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra