Menuju konten utama

Menteri Susi Serukan Aksi Bersihkan Sampah Plastik Laut 19 Agustus

“Kawan-kawan semua, mari 'Menghadap Laut' tanggal 19 Agustus pukul 15.00 WIB untuk membersihkan sampah plastik di pantai,” ujar Menteri Susi.

Menteri Susi Serukan Aksi Bersihkan Sampah Plastik Laut 19 Agustus
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (tengah). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak berbagai kalangan masyarakat untuk ikut "Menghadap ke Laut pada 73 Titik," sebuah aksi nasional bersih-bersih di kawasan perairan Indonesia pada Minggu, 19 Agustus 2018 mendatang.

"Gerakan Pandu Laut Nusantara ingin mempersembahkan aksi nasional, yang sudah diidentifikasi ada sebanyak 73 titik, namun bukan berarti kawan-kawan lainnya tidak bisa melakukan di titik-titik lainnya," kata Menteri Susi di Gedung Mina Bahari (GMB) IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (13/8/2018).

Menteri Susi memaparkan bahwa gerakan tersebut dilakukan dengan menghadap laut guna menunjukkan cita-cita dan menunjukkan kepedulian terhadap kawasan perairan dengan cara memungut sampah terutama plastik dan benda lainnya yang tidak bisa didaur ulang oleh alam.

Mengutip Antara, Menteri Kelautan dan Perikanan itu menuturkan bahwa aksi tersebut adalah juga untuk memperingatkan berbagai pihak mengenai bahayanya sampah plastik di lautan, dan Indonesia juga telah berkomitmen untuk mengurangi sebesar 70 persen sampah plastik di lautan pada tahun 2025 mendatang.

Susi mengungkapkan, dirinya pada tanggal tersebut dijadwalkan akan berada di Bitung (Sulawesi Utara) dalam rangka penenggelaman kapal illegal fishing di berbagai wilayah perairan nasional, dan beberapa di antaranya ada di Bitung.

“Kawan-kawan semua, mari 'Menghadap Laut' tanggal 19 Agustus pukul 15.00 WIB untuk membersihkan sampah plastik di pantai. Akan ada 73 titik di seluruh Indonesia dan saya akan ada di Bitung. Yang ada di Bitung merapat yaa. Sampai ketemu,” demikian imbauan Menteri Susi melalui akun Twitter-nya.

Sementara itu, Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantung Plastik, Tiza Mafira mengingatkan bahwa masa depan bangsa sedang terancam. Di antaranya, dengan adanya 150 juta ton sampah plastik di lautan dan bahaya plastik banyak sekali mulai dari hulu hingga ke hilir.

"Kebanyakan sampah plastik adalah plastik sekali pakai, yang baru akan terurai setelah ratusan tahun tetapi dipakai untuk hal-hal yang sifatnya sekali pakai langsung buang," kata Tiza Mafira.

Menurut dia, produksi kantung plastik di Indonesia adalah sekitar 366 ribu ton per tahun, dan dari jumlah tersebut, sampah plastik yang terbuang ke lingkungan karena tidak terkelola dengan baik adalah sebanyak 85 ribu ton.

Ia juga mengingatkan bahwa hanya sekitar dua persen dari sampah plastik di seluruh dunia yang dapat didaur ulang secara efektif, dan menurut World Economic Forum (WEF) pada tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik dibandingkan dengan ikan di lautan.

"Kemungkinan ikan yang kita tangkap di laut sudah mengandung mikroplastik. Satu plastik bisa tersebar hingga 84 ribu mikroplastik. Yang kami gerakkan kampanye untuk mengingatkan seluruh warga negara Indonesia bahwa laut adalah bukan tempat sampah," katanya menegaskan.

Aksi “Menghadap ke Laut” ini ikut diramaikan sejumlah selebriti di antaranya Kaka Slank, Hamish Daud, Kirana Larasati, dan Andien, serta anggota Pandu Laut Nusantara. Kaka Slank mengatakan bahwa dirinya akan berada di Makassar pada tanggal 19 Agustus untuk menggerakkan slankers dan warga lainnya membersihkan pantai di sana.

Vokalis grup Slank itu menyatakan bahwa mereka mengajak berbagai pihak untuk dapat mengikuti gerakan sukarelawan ini. Sebab, tindakan yang dilakukan dinilai merupakan sesuatu hal yang sangat penting dan berpengaruh sekali.

Baca juga artikel terkait SAMPAH PLASTIK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari