Menuju konten utama

Menteri Rini Kritik Sistem Perekrutan Pegawai di Perusahaan BUMN

Rini ingin mengubah sistem perekrutan untuk lebih memberikan peluang kerja kepada tenaga diploma.

Menteri Rini Kritik Sistem Perekrutan Pegawai di Perusahaan BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didampingi dua mantan Menteri BUMN Tanri Abeng dan Mustafa Abubakar mengisi buku tahunan HUT BUMN saat perayaan HUT Kementerian BUMN ke-20 di halaman Kementerian BUMN, Jumat (13/4/2018). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno mengkritik sistem perekrutan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan BUMN, yang tidak adil dalam memandang lulusan diploma. Sebab, kebanyakan perusahaan terlalu mengedepankan lulusan S1 dan S2.

"Saya mengkritik juga perusahaan-perusahaan BUMN khususnya bagian SDM karena cara merekrut sangat normatif. Pokoknya S1 atau S2, umur 25 tahun. Kalau enggak itu, lewat, enggak bisa masuk. D3 yang punya kemampuan magang dimana-mana kemudian enggak dianggap," kata dia di Plaza Mandiri Jakarta pada Minggu (20/5/2018).

Padahal, program pendidikan diploma 70 persen adalah praktik dan 30 persen adalah teori. Sedangkan program sarjana, 80 persen teori dan 20 persennya praktik.

Namun, ia mengakui sumber daya manusia di Indonesia secara menyeluruh kurang memiliki ilmu praktik kerja, sehingga, tenaga-tenaga kerja lokal tidak bisa langsung siap pakai. "Sumber daya manusia menyeluruh belum ada yang siap pakai. Semua butuh waktu."

Ia ingin mengubah sistem tersebut untuk lebih memberikan peluang kerja kepada tenaga diploma, sejalan dengan program vokasi yang mulai digencarkan pemerintah. Hal ini telah dia sampaikan ke kepada Ketua Forum Human Capital Indonesia (FH CI), Herdy Rosadi Harman

"Saya bilang ke Pak Herdy, bagaimana kita tingkatkan kualitas SDM. Presiden Jokowi menekankan produktifitas SDM agar kita bisa berkompetisi secara global dapat unggul di Asia Tengara," ucapnya.

Pada kesempatan ini, Rini bersama beberapa Direktur Utama BUMN serta jajarannya meluncurkan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat dengan menggandeng Forum Human Capital Indonesia. Ada 68 perusahaan BUMN dengan 2.734 posisi yang memberikan program magang.

Sementara, sebanyak 2.700 mahasiswa dari 25 Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (PTN/PTS) di Indonesia yang mengikuti program ini.

Rencananya ada lima kloter yang akan diadakan. Kloter pertama pada Mei ini, kloter kedua pada Januari 2019, ketiga pada Juli 2019, keempat Januari 2020, dan kloter kelima pada Juli 2020. Ditargetkan pada 2020, sebanyak 10 ribu mahasiswa akan magang di perusahaan-perusahaan BUMN.

"Saya sangat bangga ada BUMN yang berpartisipasi dalam pemagangan, tapi saya bilang target 10 ribu itu saya pikir dikit amat. Harusnya 20 ribu," kata dia.

Rini juga meminta kepada jajaran Direktur Utama untuk memperhatikan kinerja para mahasiswa magang yang cukup baik, untuk diberi kesempatan bekerja di BUMN.

"Terutama Dirutnya perhatikan ini, kalau adik-adik mahasiswa kerja baik semoga diberi kesempatan kerja di BUMN kalau pemagangannya baik," ujarnya.

Baca juga artikel terkait PEGAWAI BUMN atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Dipna Videlia Putsanra