Menuju konten utama

Menteri PUPR Jelaskan Capaian Infrastruktur 4 Tahun Jokowi-JK

"Apa yang sudah kami lakukan saat ini telah mendukung daya saing. Walaupun baru kecil peringkat daya saing kita dari 47 ke peringkat 45," ujar Basuki.

Menteri PUPR Jelaskan Capaian Infrastruktur 4 Tahun Jokowi-JK
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Umum (PUPR) Basuki Hadimuljono. tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id -

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur selama empat tahun periode pemerintahan Jokowi-JK terus meningkat. Ada lima aspeknya, yaitu transportasi, air, energi, komunikasi dan perumahan.

"Apa yang sudah kami lakukan saat ini telah mendukung daya saing. Walaupun baru kecil peringkat daya saing kita dari 47 ke peringkat 45," ujar Basuki di Sekretariat Negara Jakarta pada Selasa (23/10/2018).

Pemerintah menargetkan peringkat daya saing mencapai 40. Pesaing utama Indonesia disebutnya adalah Malaysia dan Thailand.

"Walaupun infrastruktur sudah diberikan fokus yang besar, masih tetap kurang. Saya selalu menyampaikan bahwa kita selalu bersaing dengan negara tetangga. Meski di summit, kami selalu bergandengan tangan, tapi dalam hatinya bersaing," ujarnya.

Sisi konektivitas, pemerintah, disebutkannya, telah membangun jalan nasional sepanjang 3.432 kilometer (Km) dan jalan tol sepanjang 941 Km. Capaian ini, melebihi capaian pemerintahan dari sebelum 2014 yang sepanjang 780 Km pembangunan jalan.

Kemudian, jembatan telah dibangun pemerintah sepanjang 39,8 Km dan jembatan gantung sebanyak 134 unit yang menghubungkan antar desa si seluruh Indonesia. Jembatan gantung ditargetkan akan ditambah 166 pada 2019.

"Jembatan gantung ini untuk menggantikan jembatan Indiana Jones, supaya anak-anak sekolah aman dan produksi pertanian dari desa-desa lancar," ucapnya.

Guna mendukung ketahanan pangan, pemerintah saat ini tengah membangun 65 bendungan dan irigasi, dimana hingga 2018 telah rampung 17 proyek.

"Nawacita ketahanan pangan tidak dapat dicapai tanpa adanya ketahanan air. Kalau di NTB dan NTT mau maju ya harus air, air, air. Di NTT dibangun 7 bendungan dan sudah rampung 2," ujarnya.

Selain bendungan, di daerah tersebut juga dibangun embung-embung kecil yang dibutuhkan untuk peternakan dan holtikultura. Hingga 2018 telah terbangun 949 embung.

Sisi pemerataan pembangunan, pemerintah membangun jalan di perbatasan Kalimantan, NTT, dan Papua. Di perbatasan Kalimantan total 1.692 Km jalan sudah tembus dengan sisa yang belum tembus sekitar 200 Km.

Di NTT, sudah tembus semua sepanjang 1.762 Km dan di Papua yang sudah tembus sepanjang 909 Km dengan sisa yang belum tembus 198 Km.

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN JOKOWI-JK atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Maya Saputri