Menuju konten utama

Menteri Jonan Klaim Subsidi TDL Dialihkan Bangun 2.500 Desa

Ignasius Jonan menjelaskan masih ada sebanyak 2.500 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik sama sekali.

Menteri Jonan Klaim Subsidi TDL Dialihkan Bangun 2.500 Desa
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kanan). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Subsidi Tarif Dasar Listrik (TDL) 900 VA bagi yang dianggap mampu telah dicabut pemerintah. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan subsidi itu nantinya dialihkan untuk membangun 2.500 desa yang belum teraliri listrik.

"Kalau ditanya efektif atau tidak, ya pelan-pelan lah. Kalau yang dianggap sudah tidak disubsidi sebaiknya tidak perlu disubsidi. Sehingga uangnya kan bisa untuk pengembangan kelistrikan ke daerah-daerah yang masih membutuhkan," kata Jonan ketika mengunjungi Depo BBM di Plumpang, Jakarta, Rabu (14/6/2017).

Ia menjelaskan masih ada sebanyak 2.500 desa di Indonesia yang belum teraliri listrik sama sekali. Selain itu, masih banyak 10.000 desa yang aliran listriknya masih minimal. Oleh karena itu, pembangunan merata diperlukan untuk dapat mewujudkan energi berkeadilan.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan subsidi listrik tidak banyak berubah dari perencanaan. "Setiap tiga bulan PLN terus berupaya menurunkan harga jual listriknya," kata Jonan, di Komplek Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Hanya sebanyak 4 juta penduduk miskin, dijelaskan Jonan, yang mendapatkan subsidi untuk 900 VA. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang merasa tidak mampu namun tidak mendapatkan subsidi listrik dapat melaporkan hal tersebut melalui pusat pengaduan.

Sementara itu, Kementerian ESDM juga menyediakan layanan pengaduan listrik bersubsidi terkait program kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dalam jaringan (daring) lewat laman http://subsidi.djk.esdm.go.id/

"Bagi masyarakat pengguna listrik daya 900 Volt Ampere (VA) yang merasa berhak mendapatkan subsidi namun tidak terdata dapat mengajukan pengaduan menggunakan aplikasi elektronik di desa atau kelurahan," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi.

Ia menyampaikan hal itu pada sosialisasi subsidi listrik tepat sasaran diselenggarakan Kementerian ESDM bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Menurut dia, mekanisme pengaduan diawali dengan pengambilan formulir pengaduan yang tersedia di desa dan kelurahan atau mengunduh laman http://subsidi.djk.esdm.go.id/

Setelah diisi, formulir dapat diserahkan ke kelurahan dan desa untuk dibawa ke kecamatan.

Ia menerangkan jika di kecamatan ada akses internet maka akan dilakukan entri data secara daring ke posko pengaduan pusat dan jika tidak ada akan dilakukan di kabupaten.

Terkait isu kenaikan tarif dasar listrik ini, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir telah mengeluarkan bantahannya.

"Tidak ada kenaikan TDL, karena kenaikan TDL itu tidak bisa diputuskan PT PLN. Itu oleh pemerintah, harus izin DPR. Jadi tidak ada kenaikan TDL," kata Basir, usai mengikuti acara pembayaran zakat melalui BAZNAS, di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, kenaikan yang terjadi adalah penyesuaian tarif daftar listrik terhadap pelanggan 900 VA yang dicabut subsidinya.

"Nah ini yang diubah tahun lalu baru selesai kalau tidak salah bulan ini. Perlahan-lahan kan, tiga atau empat kali. Jadi sekali lagi tidak ada kenaikan TDL," kata Basir.

Baca juga artikel terkait PLN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari