Menuju konten utama

Menteri ESDM Waspada Konflik Iran-AS Perburuk Neraca Pembayaran

Indonesia akan mengantisipasi dampak konflik antara Amerika Serikat-Iran pada harga minyak dunia. 

Menteri ESDM Waspada Konflik Iran-AS Perburuk Neraca Pembayaran
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan capaian kinerja 2019 dan program 2020 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (9/1/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah akan mengantisipasi dampak konflik antara Amerika Serikat-Iran pada harga minyak dunia. Arifin bilang eskalasi konflik di wilayah itu bisa menggiring harga minyak naik dan menimbulkan risiko pada importasi minyak yang masih diperlukan Indonesia.

“Mudah-mudahan enggak ada eskalasi lagi. Harga minyak naik ada risiko ke neraca pembayaran,” ucap Arifin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/1/2020).

Kekhawatiran Arifin memang tak berlebihan. Pasca terbunuhnya Jenderal Iran bernama Qasem Soleimani, ada tren kenaikan harga minyak. Pada Senin (6/1/2020), harga minyak jenis Brent sempat menyentuh 70 dolar AS. Tren harga ini sempat menurun meski kembali menyentuh 70 dolar AS lagi pada Selasa (8/1/2020).

Arifin mengatakan sebagai antisipasi, perlu ada efisiensi. Tujuannya agar pemakaian dilakukan secukupnya sehingga tak menimbulkan kenaikan permintaan berlebihan.

Kendati demikian, Arifin bilang saat ini ia tak terlalu khawatir karena harga minyak Brent sudah berangsur menurun ke kisaran 66-67 dolar AS per barel. Per Kamis (9/1/2020), harga minyak memang relatif menurun di level tersebut.

Menariknya, penurunan ini terjadi meski di hari sebelumnya Iran membalas serangan AS dengan menyerang salah satu pangkalan militer milik Paman Sam di Irak. Hal yang sama juga berlaku usai berbagai wacana mengambil langkah balas dendam atas kematian Jenderal Soleimani oleh pejabat tinggi di Iran.

“Ketegangan AS-Iran udah reda lagi. Brent udah turun lagi,” ucap Arifin.

Baca juga artikel terkait KONFLIK IRAN VS AMERIKA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Rio Apinino