Menuju konten utama

Menteri BUMN Wacanakan Bangun Dua Pabrik Gula Baru di Jawa

Menteri BUMN Rini Soemarno lempar rencana pembangunan dua pabrik gula di Jateng dan Jatim untuk menambah kapasitas produksi. Sementara 10 pabrik gula yang ada di Jawa pernah diwacanakan ditutup.

Menteri BUMN Wacanakan Bangun Dua Pabrik Gula Baru di Jawa
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Azam Azman Natawijana (ketiga kiri), anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan (kiri) dan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto (kedua kiri) melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Gula (PG) Wringin Anom, Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (20/1). Dalam kunjungan tersebut DPR menindaklanjuti rencana pemerintah yang akan melakukan penutupan tiga PG di Situbondo, yaitu PG Wringin Anom, PG Olean, PG Panji untuk efisiensi karena kapasitas produksinya rendah. ANTARA FOTO/Seno.

tirto.id - Pemerintah berencana membangun dua pabrik gula baru di Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan kapasitas produksi 10.000 ton per hari.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyampaikan rencana pemerintah itu sudah dibicarakan dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Kita juga menawarkan kepada pihak investor, apabila mereka mau melakukan kerja sama dengan BUMN untuk pembangunan dua pabrik gula baru itu," tuturnya, Senin (27/2/2017).

Tidak hanya itu, kata Menteri Rini, pemerintah tengah berupaya mengoptimalkan pabrik gula yang sudah ada seperti Pabrik Gula Djatiroto di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Kita perbesar kapasitas produksi PG Djatiroto sampai 10.000 ton tebu per hari atau "ton cane per day" (TCD) dengan pendanaan dari pihak BUMN sendiri," katanya.

Seperti dikabarkan Antara, rencana pemerintah yang disampaikan Menteri Rini ini ditanggapi oleh Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil.

Menurut Sabil, peningkatan peningkatan kapasitas dari 6.000 menjadi 10.000 di PG Djatiroto akan memudahkan petani tebu di Lumajang sebagai daerah sentra produksi tebu. Selama ini Lumajang selalu kelebihan tebu sehingga para petani terpaksa menggilingkan tebunya ke luar Lumajang.

“Tentunya radius tempuh bisa berdampak terhadap peningkatan biaya akut," katanya.

Dengan peningkatan kapasitas produksi itu pula, ia berharap tebu dari petani bisa tergiling semua dan efisiensi pabrik gula bisa lebih bagus.

Ia juga menyambut positif rencana penambahan pabrik gula demi mewujudkan target swasembada gula pada tahun 2019. Setidaknya dua pabrik gula itu ke depan akan dapat menambah kapasitas produksi gula.

Menurut data APTRI, jumlah pabrik gula di Indonesia sebanyak 62 unit baik yang di bawah BUMN maupun swasta, sehingga dengan rencana penambahan pabrik gula baru, maka jumlah PG bertambah menjadi 64 unit.

Pada 6 Oktober 2016 lalu sempat beredar isu penutupan 10 pabrik gula di Jawa. Dalam sebuah rapat yang dilaksanakan di Surabaya dan dihadiri oleh Dirut PTPN III, Dirut PTPN IX, Dirut PTPN X, Dirut PTPN XI, Dirut PT RNI bersama Deputi Meneg BUMN Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi telah disepakati akan ada 10 PG di Jawa yang akan ditutup.

Ke-10 pabrik gula yang akan ditutup tersebut adalah PG Kanigoro, PG Rejosari dan PG Purwodadi di Madiun, PG Toelangan dan PG Watoetoelis di Kabupaten Sidoarjo, PG Meritjan di Kediri, PG Wringinanom, PG Pandjie dan PG Olean di Kabupaten Situbondo, serta PG Gondang Baru di Klaten (Jawa Tengah).

APTRI menolak rencana tersebut karena dinilai akan merugikan petani tebu dan berimbas pada produksi gula nasional.

Baca juga artikel terkait PABRIK GULA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH