Menuju konten utama

Mentan Minta Penas XVI Konsolidasi Ancaman Krisis Pangan

Penas tahun ini diharapkan menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional ditengah ancaman krisis pangan.

Mentan Minta Penas XVI Konsolidasi Ancaman Krisis Pangan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (ketiga kanan) didampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi (keempat kanan) saat meninjau kesiapan Pekan Nasional (Penas) XVI Petani dan Nelayan, di lahan Gelar Teknologi (Galtek) Lanud Sutan Sjahrir, Kota Padang, Sumatra Barat, Selasa (30/5/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/hp.

tirto.id - Pekan Nasional (Penas) XVI Petani dan Nelayan akan berlangsung di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pada 10-15 Juni 2023 mendatang. Penas tahun ini diharapkan menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional ditengah ancaman krisis pangan.

“Ini adalah bagian-bagian untuk mengkonsolidasi, kekuatan dan potensi pertanian, didalam menjaga ketahanan pangan nasional kita,” tutur Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dikutip dalam keterangannya, Rabu (31/5/2023).

Dampak fenomena iklim El Nino berpotensi memberi ancaman kekeringan yang cukup parah terhadap pertanian.

Mentan SYL menambahkan, selain iklim yang cukup ekstrem, ketegangan politik yang terjadi diberbagai belahan dunia turut memberi tantangan yang cukup besar terhadap pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan negara.

“Acara Penas nanti ini harus menjadi puncak komunikasi emosional kita, bukan hanya konsepsi atau idealisme saja, besok ada El Nino, besok ada warning terhadap krisis pangan dunia, karena cuaca ekstrem, serangan hama dimana mana. Oleh karena itu Penas ini sangat penting untuk menyatukan visi dan pandangan kita dalam menghadapi berbagai tantangan kedepan,” tegasnya.

Sebagai tuan rumah perhelatan Penas untuk pertama kalinya, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan pandangan senada dengan Mentan.

Ia menyebut Penas kali ini harus mampu mengadirkan hal-hal berbeda, dan menjadi momentum pembangunan pertanian yang adaptif, inovatif dan akseleratif.

“Seperti yang disampaikan Bapak Menteri tadi, Penas ini diharapkan dapat menghadirkan hal - hal yang berbeda, dan menjadi momen bagi kita dan kaum milenial untuk pertanian, makanya tadi kita menghadirkan smart farming dan beberapa teknologi baru dari berbagai Provinsi di Indonesia termasuk di Sumatera Barat," ucap Mahyeldi.

Sebagai informasi, Penas Tani Nelayan 2023 akan dihadiri petani dan nelayan dari seluruh Indonesia termasuk gubernur, bupati dan wali kota. Diperkirakan kehadiran peserta mencapai mencapai 20.000 hingga 40.000 orang.

Penas Tani Nelayan merupakan forum pertemuan yang telah berlangsung sejak 1971, dan menjadi bagian yang strategis dalam upaya membangun kesepahaman diantara berbagai pemangku kepentingan sektor pertanian maupun perikanan.

Baca juga artikel terkait ANCAMAN KRISIS PANGAN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang