Menuju konten utama

Mentan: 42 Komoditas Hortikultura Jawa Barat di Ekspor ke 12 Negara

Di tahun 2018, ekspor holtikultura meningkat 11,92 persen dengan nilai lebih dari Rp5 triliun di 2018 dengan negara tujuan ke 113 negara.

Mentan: 42 Komoditas Hortikultura Jawa Barat di Ekspor ke 12 Negara
Menteri Pertanian Amran Sulaiman didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi memeriksa telur ayam yang akan didistribusikan untuk operasi pasar di Toko Tani Indonesia Centre, Kamis (19/7/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan sebanyak 42 jenis komoditas hortikultura asal Jawa Barat di ekspor ke 12 negara. Komoditas hortikultura yang di ekspor di antaranya pisang seperti nanas, manggis, salak, alpokat, mangga, jeruk, durian, jambu biji, salak, melon, semangka. Kemudian, baby buncis, buncis, selada air, kentang, petai dan jenis sayuran lainnya.

"Kami ekspor 42 komoditas sayuran, buah, tanaman hias. Volume sekitar 10.000 ton setahun ke 12 negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Cina, Dubai, Saudi Arabia, Pakistan, India, Bangladesh, dan Australia, New Zealand," kata dia dalam keterangan tertulis yang terima Tirto, Jumat (4/1/2018).

Ia menjelaskan, ekspor ini dilakukan PT. Alamanda Sejati Utama. Sebagian besar komoditas hortikultura tersebut diambil dari petani. Amran menjelaskan, peningkatan ekspor pertanian memang menjadi program prioritas Kementan dalam meningkatkan kesejahteraan petani agar berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional.

Di tahun 2018, ekspor holtikultura meningkat 11,92 persen dengan nilai lebih dari Rp5 triliun di 2018 dengan negara tujuan ke 113 negara. Ekspor sayuran naik 4,8 persen, ekspor bunga naik 7,03 persen dan ekspor buah naik signifikan 26,27 persen.

“Kinerja ekspor ini dan yang kita lepas hari karena kebijakan yang tepat kita lakukan. Salah satunya memangkas perizinan. Jika dulu butuh hingga 13 hari bahkan hingga 3 bulan, kini eksportir hanya butuh 3 jam untuk mendapatkan izin ekspor melalui sistem online tanpa perlu tatap muka. Belum lagi kami cabut 291 peraturan yang menghambat, reformasi birokrasi, dan penegakkan hukum bagi mafia," kata dia.

Amran juga menegaskan Kementan terus melakukan upaya perbaikan kualitas sesuai permintaan negara tujuan, karena produk pertanian punya persyaratan yang ketat terkait isu higienitas dan keamanan.

Upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan produktivitas yang berkualitas dan berdaya saing di pasar internasional melalui penggunaan benih unggul hasil inovasi dan penerapan teknologi baik saat produksi hingga deliveri, termasuk armada angkut dengan alat pendingin dengan kapasitas besar.

“Tahun 2019 ini, ekspor komoditas hortikultura terus kita tingkatkan. Setelah izin dipangkas, kita layani 24 jam dengan Online Singel Submission, hasilnya ekspor manggis naik 500 persen, tahun kemarin kita ekspor langsung ke Cina, tanpa transit. Kami tidak akan biarkan pihak yang mau main-mainkan sektor pertanian, apalagi mafia,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Alamanda Sejati Utama Komar Muljawibawa, selaku eksportir mengatakan selama kebijakan pelayanan yang diberikan Kementan berupa pengurusan izin dokumen ekspor menjadi 3 hari, volume ekspor menjadi naik.

Sebab, dulu pengurusan izin dokumen ekspor memakan waktu hingga 2 bulan. Komoditas hortikultura yang diekspor dihasilkan petani melalui pola kemitraan dan hasil pembinaan dari pemerintah.

“Untuk rencana ekspor sayuran sebanyak 200 ton per bulan atau 6,7 ton per hari. Yang diekspor seperti baby buncis 30 ton, buncis 45 ton, selada air 30 ton, kentang 60 ton, ubi manis 20 ton, ditambah petai 2 ton dan sayur lainnya. Untuk buah Non Musim, ada jambu biji merah 2 ton, rock melon 20 ton, dan salak 4 ton. Sementara buah musiman yang diekspor antara lain manggis dengan perkiraan 500 ton per musim dan mangga 100 ton per musim,” kata dia.

Baca juga artikel terkait EKSPOR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto