Menuju konten utama

Mensos Sebut Difabel Enggan Masuk Sekolah Umum karena Dirundung

Mensos Tri Rismaharini menyebutkan banyak siswa difabel yang memutuskan tidak mau melanjutkan pendidikan di sekolah umum karena perundungan.

Mensos Sebut Difabel Enggan Masuk Sekolah Umum karena Dirundung
Menteri Sosial Tri Rismaharini meyampaikan materi saat menghadiri kegiatan Pelatihan Kampung Siaga Bencana di kawasan Legian, Badung, Bali, Senin (19/12/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/tom.

tirto.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyebutkan banyak penyandang disabilitas yang mengalami bullying atau perundungan di sekolah. Akibatnya, banyak siswa difabel yang memutuskan tidak mau melanjutkan pendidikan di sekolah umum.

Hal itu disampaikan Risma katakan saat puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Kawasan Klungkung, Bali.

"Dia [Penyandang disabilitas] sekolah itu dia dibully oleh teman-temannya sehingga mereka tidak mau banyak yang tidak mau sekolah di sekolah normal," kata Risma, Selasa (20/12/2022).

Kendati demikian, Politikus PDIP itu mengaku tidak memiliki data berapa banyak jumlah penyandang disabilitas yang kerap mengalami perundugan. Siswa disabilitas tersebut juga tidak menjelaskan bentuk perundungan seperti apa yang mereka terima dari rekan-rekannya.

"Rata-rata mereka disembunyikan, kadang keluarga, lingkungan, dipinggirkan, padahal ga ada yang sempurna di dunia ini. Kemudian juga bullying di anak-anak, mereka nggak diberi ruang, padahal sebetulnya mereka mampu," ucapnya.

Risma menyatakan saat ini banyak penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan besar. Kemensos menyekolahkan mereka di sekolah umum hingga dapat melangsungkan kuliah di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Kemudian saat ini dia diterima di Kementerian Desa jadi artinya Tuhan memberikan kekurangan dan Tuhan memberikan kelebihan juga pada saya, seperti itu," ucapnya.

Agar tidak terjadi hal serupa, Kemensos akan terus mengkampanyekan banyak penyandang disabilitas memiliki kemampuan yang luar biasa. Mereka juga memiliki kemampuan bermusik dan intelektual.

"Makanya sekarang Kemensos lagi godok mereka punya kemampuan apa. Akhir bulan ini ada pameran anak berkebutuhan khusus dalam melukis. Kami gali potensi, kembangkan, dan support untuk ke luar," kata Risma.

Baca juga artikel terkait HAK DISABILITAS atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan