Menuju konten utama

Mensos Bahas Penurunan Konten Promosi ACT di Medsos dengan Kominfo

Bareskrim Polri mengusulakan penurunan konten promosi Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di media sosial.

Mensos Bahas Penurunan Konten Promosi ACT di Medsos dengan Kominfo
Pegawai beraktivitas di kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT), Menara 165, Jakarta, Rabu (6/7/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bakal menggelar rapat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) soal konten promosi Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di media sosial.

Hal itu merespons usulan Bareskrim Polri soal penurunan (take down) konten promosi ACT di medsos.

"Ini secepatnyalah kami lakukan rapat dengan Kominfo, mudah-mudahan minggu ini kami bisa melakukan rapat sehingga ada keputusan untuk kami segera melakukan [tindakan] yang urgen yang mana dulu kami tangani. Makanya ini memang harus cepat," kata Risma dikutip dari Antara, Jumat (12/8/2022).

Akan tetapi, Risma tak menyebutkan waktu pasti rapat antarkementerian itu digelar.

Penyidik TP Madya TK III Bareskrim Polri Kombes Pol Eka Mulyana mengusulkan kepada pemerintah agar konten promosi ACT di medsos segera diturnkan. Hal itu seiring pencabutan izin pengumpulan uang dan barang (PUB) akibat penyelewengan donasi oleh lembaga tersebut.

Eka menjelaskan ACT tidak hanya menyerap dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), namun juga melakukan sosialisasi dan amplifikasi promosi melalui media sosial agar masyarakat mau berdonasi.

"Dan ternyata yang menjadi gantungan mereka melaksanakan promosi atau pun amplifikasi ini ada yang menjadi izin, dengan perizinan yang dikeluarkan oleh Kemensos (Kementerian Sosial)," kata dia.

ACT mengantongi tiga perizinan dari Kemensos yang masing-masing menggunakan satu rekening. Namun, Eka mengatakan kenyataannya kegiatan pengumpulan donasi yang diamplifikasi atas nama ACT menggunakan rekening yang bermacam-macam hingga ratusan nomor rekening.

Baca juga artikel terkait SKANDAL ACT atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Editor: Antara & Gilang Ramadhan