Menuju konten utama

Menristekdikti Pertimbangkan Bunga Kredit Pendidikan 0 Persen

Tujuan program kredit pendidikan ialah untuk memfasilitasi mahasiswa agar bisa menempuh pendidikan di universitas, tanpa terkendala masalah biaya

Menristekdikti Pertimbangkan Bunga Kredit Pendidikan 0 Persen
Menristekdikti Mohamad Nasir menyampaikan pandangannya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/1/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir membuka kemungkinan agar bunga dari kredit pendidikan dapat mencapai nol persen. Nasir mengklaim pemerintah tengah menyiapkan kajian sehingga keinginan tersebut bisa terwujud.

“Lagi diolah sistem itu. Saya rasa sepanjang negara yang melakukan hal ini, maka semua serba mungkin,” kata Nasir di kantornya, Jakarta pada Selasa (10/4/2018).

Lebih lanjut, Nasir mengungkapkan perlu adanya sinergi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian guna merealisasikan niat tersebut.

Di sisi lain, industri perbankan juga harus menyiapkan strategi untuk dapat memberikan produk pinjaman yang berbunga nol persen.

“Sepanjang bank itu mendapatkan pinjaman dalam bunga nol persen, maka dia akan menyalurkan kredit dengan bunga nol persen pula,” ucap Nasir.

Kendati demikian, Nasir mengindikasikan bahwa pemerintah tidak akan memaksakan perbankan. Apabila memang harus berjalan dengan pengenaan bunga secara flat dalam kurun waktu tertentu terlebih dahulu, Nasir mengaku tetap mengapresiasi langkah perbankan dalam mendukung program kredit pendidikan.

Adapun Nasir mengatakan tujuan program kredit pendidikan ini ialah untuk memfasilitasi mahasiswa agar bisa menempuh pendidikan di universitas, tanpa terkendala masalah biaya.

Sampai dengan saat ini, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) masih menemukan adanya orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih tinggi.

Selain itu, pinjaman dengan skema pembiayaan ini juga dimaksudkan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia).

Kemenristekdikti sendiri saat ini telah memiliki program Bidikmisi. Untuk pelaksanaan program tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,9 triliun.

Melalui inisiatif kredit pendidikan ini, diharapkan kebutuhan biaya tersebut dapat terbantu karena adanya upaya menggandeng industri perbankan.

PT Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan salah satu perbankan yang ikut ambil bagian dalam program ini. Bank berpelat merah itu baru saja meluncurkan program kredit pendidikan yang ditujukan bagi mahasiswa S1 sampai dengan S3.

BTN memberikan jangka waktu kredit selama lima tahun sejak mahasiswa yang bersangkutan dan orang tuanya menandatangani perjanjian. Perseroan pun mengenakan bunga flat 6,5 persen dalam kurun waktu tersebut.

“Ini pengembangan dari KTA (Kredit Tanpa Agunan). Bunga disesuaikan dengan cash flow, bisa pendapatan tetap maupun tidak seperti KPR (Kredit Pemilikan Rumah),” ucap Direktur Utama BTN Maryono, Selasa (10/4/2018).

Baca juga artikel terkait BIDIKMISI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yulaika Ramadhani