Menuju konten utama

Menristek Minta Ada Pembinaan Pancasila ke Organisasi Ekstra Kampus

Mohamad Nasir meminta semua perguruan tinggi aktif menggelar kegiatan pembinaan Pancasila kepada mahasiswa, termasuk organisasi ekstra kampus. 

Menristek Minta Ada Pembinaan Pancasila ke Organisasi Ekstra Kampus
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras.

tirto.id - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta ada upaya pencegahan pengaruh radikalisme di kampus-kampus.

Menurut Nasir, semua peguruan tinggi wajib memperkuat wawasan kebangsaan dan bela negara mahasiswa guna mencegah radikalisme. Dia juga menegaskan akan meminta tanggung jawab rektorat jika ada mahasiswa terpapar radikalisme.

"Jangan sampai terjadi radikalisme yang marak, maka ini harus kita jaga betul, [agar] kampus jadi ranah akademik yang baik," kata Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (26/7/2019).

Oleh karena itu, kata dia, semua kegiatan keagamaan, sosial, budaya, dan lainnya yang melibatkan mahasiswa harus didampingi dosen. Selain itu, ia meminta perguruan tinggi aktif menggelar kegiatan pembinaan ideologi Pancasila bagi para mahasiswa, termasuk di organisasi ekstra kampus.

Dia mencontohkan hal itu bisa dilakukan melalui kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemahaman pada Pedoman, Penghayatan dan Pengamalaan Pancasila (P4).

"Jadi saya harapkan nanti di kampus-kampus ada suatu kegiatan mahasiswa, dalam hal ini untuk pengenalan dan pembinaan ideologi Pancasila. Bisa dari kelompok cipayung atau plus-nya. Bisa HMI, PMII, PMKRI, GMNI, GMKI, IMM, dan lainnya. Jadi ini yang jadi penting, ini harus ada," kata Nasir.

Dia menambahkan setiap lembaga kemahasiswaan juga bisa bekerja sama dengan organisasi ekstra kampus asal kegiatannya sesuai dengan ideologi Pancasila dan tidak terkait politik praktis.

"Tidak boleh ada politik praktis di perguruan tinggi, sehingga UKM [Unit Kegiatan Mahasiswa] yang ada di perguruan tinggi harus menanamkan empat pilar [kebangsaan]. Tidak boleh ada kegiatan kemahasiswaan yang tidak berdasarkan pada empat pilar tersebut," kata Nasir.

"Kalau ada kegiatan mahasiswa menolak Pancasila, itu dilarang. Terus kalau menolak Bhineka Tunggal Ika juga, itu dilarang semua," tambah Nasir.

Baca juga artikel terkait RADIKALISME atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom