Menuju konten utama

Menristek: Bibit Vaksin Diperkirakan Siap pada Triwulan I 2021

Tiga institusi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, UI dan Unair diperkirkaran dapat menyerahkan bibit vaksin Merah Putih ke Bio Farma di triwulan 1 2021.

Menristek: Bibit Vaksin Diperkirakan Siap pada Triwulan I 2021
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc,

tirto.id - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Airlangga (Unair) berpotensi menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT Bio Farma pada triwulan I 2021.

"Dari yang sudah berproses kami perhatikan ada tiga paling cepat dari Lembaga Eijkman, Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga. Perkiraan ketiganya punya potensi menyerahkan bibit vaksin ke Bio Farma di triwulan 1 tahun depan," kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang dalam acara roadshow Laboratorium Mobile BSL-2 varian bus di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Jumat (18/12/2020), seperti dilansir Antara.

Menteri Bambang menyerahkan Surat Keputusan Menristek/BRIN tentang Pelaksana Harian Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) kepada tim peneliti Universitas Gadjah Mada yang terlibat dalam pengembangan Vaksin Merah Putih.

Menristek Bambang menuturkan pihaknya bersinergi dengan Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan upaya percepatan untuk pelaksanaan uji klinis Vaksin Merah Putih.

Pelaksanaan uji klinis tetap memperhatikan protokol kesehatan.

"Kami upayakan pelaksanaannya bisa lebih cepat, dan harapannya akhir tahun sudah bisa diproduksi dan diberikan kepada penerima vaksin," tuturnya.

Saat ini, ada tujuh lembaga yang mengembangkan Vaksin Merah Putih,

yaitu Eijkman, Universitas Airlangga, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran (Unpad) dengan masing-masing platform yang berbeda.

Menristek menuturkan kemandirian pengembangan Vaksin Merah Putih penting karena vaksin COVID-19 akan dibutuhkan dalam jangka panjang.

"Kebutuhan vaksin ini tidak hanya untuk tahun 2021, namun juga untuk tahun 2022 dan selanjutnya. Tentunya, ini kebutuhan yang sangat besar, mengingat populasi Indonesia mencapai 270 juta jiwa dan perlu adanya booster vaksin atau revaksinasi. Saat ini, ada satu tambahan institusi yang turut mengembangkan vaksin Merah Putih, yaitu Unpad sehingga total ada tujuh institusi," tuturnya.

Sebelumnya, Surat Keputusan terkait Pelaksana Harian Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin COVID-19 tersebut juga diberikan kepada Universitas Indonesia dan LIPI di Cibinong pada 3 Desember 2020, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Airlangga pada 4 Desember 2020 di Surabaya, serta kepada Institut Teknologi Bandung pada 8 Desember 2020.

Baca juga artikel terkait VAKSIN MERAH PUTIH

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Restu Diantina Putri
Editor: Restu Diantina Putri