Menuju konten utama

Menperin: Investasi Manufaktur Naik Jadi Rp230,8 T

Investasi sektor manufaktur mencapai Rp 230,8 triliun pada semester I-2022. Angka tersebut memberikan kontribusi sebesar 39,5 persen.

Menperin: Investasi Manufaktur Naik Jadi Rp230,8 T
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT. Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

tirto.id - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan investasi sektor manufaktur mencapai Rp 230,8 triliun pada semester I-2022. Angka tersebut memberikan kontribusi sebesar 39,5 persen dari total nilai investasi yang menembus Rp584,6 triliun pada semester I tahun 2022.

"Sektor industri manufaktur nilai investasinya naik dari Rp167,1 triliun pada semester I-2021, menjadi Rp230,8 triliun di semester I 2022 atau naik double digit sebesar 38 persen," katanya dikutip dari Antara, Sabtu (23/7/2022).

Dia menuturkan selama ini peningkatan investasi di sektor industri selalu memberikan dampak berantai yang luas bagi perekonomian nasional. Selain menambah devisa dan penyerapan tenaga kerja, juga memperkuat struktur manufaktur sehingga industri di tanah air bisa lebih berdaya saing.

“Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi, karena didukung dengan potensi pasar yang besar dan kebijakan pemerintah yang probisnis kepada para pelaku usaha, termasuk upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi COVID-19,” paparnya.

Dia juga mengklaim pemerintah bertekad konsisten meningkatkan iklim usaha dan investasi yang kondusif. Kemudian mengendalikan pandemi agar realisasi investasi terus meningkat.

"Selain itu permintaan domestik yang kian membaik seiring pula dengan keleluasan mobilitas aktivitas masyarakat, serta percepatan pemberian vaksin booster kepada masyarakat dan para pekerja industri, menjadi jaminan atas tetap tingginya minat investor berekspansi di Tanah Air," ungkapnya.

Merujuk data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada Januari-Juni 2022 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor industri sebesar Rp65,2 triliun atau berkontribusi 23,8 persen dari total PMDN Rp274,2 triliun. Sementara itu Penanaman Modal Asing (PMA) sektor industri menembus Rp165,6 triliun, penyumbang tertinggi 53,4 persen dari total PMA Rp310,4 triliun.

"Investor saat ini lebih banyak mengincar sektor produktif seperti industri manufaktur dibanding sektor lainnya. Oleh karena itu, selain mendorong sektor industri padat modal untuk transfer teknologi, kami juga memacu sektor industri padat karya sebagai upaya meningkatkan serapan tenaga kerja di dalam negeri," ungkapnya.

Lebih lanjut, sepanjang semester I 2022 sektor manufaktur yang memberikan kontribusi terbesar pada PMDN adalah industri makanan dengan nilai Rp24,2 triliun atau naik 8,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sedangkan untuk PMA, kontribusi terbesar industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai 5,7 miliar dolar AS atau naik 26,3 persen, serta industri kimia dan farmasi sebesar 1,8 miliar dolar AS atau naik 8,1 persen.

Baca juga artikel terkait SEKTOR MANUFAKTUR

tirto.id - Bisnis
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin