Menuju konten utama

Menperin Akan Naikkan Kualitas Vokasi untuk Revolusi Industri 4.0

Lulusan dari pendidikan yang berkualitas dapat menciptakan terobosan yang bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0.

Menperin Akan Naikkan Kualitas Vokasi untuk Revolusi Industri 4.0
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai fokus pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) pada RAPBN 2019 sudah sesuai dengan peta jalan Revolusi Industri 4.0. Menurut Airlangga, upaya untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut membuat masyarakat jadi lebih siap dalam menghadapi revolusi industri generasi keempat.

Salah satu langkah yang dilakukan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ialah dengan memastikan kualitas pendidikan. Airlangga mengatakan lulusan dari pendidikan yang berkualitas dapat menciptakan terobosan yang bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0.

“RAPBN 2019 akan difokuskan pada pembangunan SDM, seperti melalui pelaksanaan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri,” kata Airlangga melalui keterangan resminya pada Selasa (21/8/2018).

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp487,9 triliun untuk pendidikan pada RAPBN 2019. Jumlah tersebut meningkat 38,1 persen apabila dibandingkan dengan realisasi anggaran pendidikan pada 2014 lalu.

Anggaran tersebut dibutuhkan untuk merealisasikan sejumlah program pemerintah, di antaranya membangun 1.407 ruang praktik SMK dan bantuan pelatihan atau sertifikasi 3.000 mahasiswa, memperkuat program vokasi yang lebih masif dan terintegrasi lintas kementerian, serta pembangunan sarana kelas dan laboratorium di 1.000 pondok pesantren.

Sementara itu terkait dengan program kerja Kementerian Perindustrian, Airlangga berjanji akan meningkatkan kapasitas pendidikan vokasi hingga dua kali lipat. Ia menilai peningkatan kapasitas dan jangkauan tersebut dapat mendukung pengembangan lima sektor yang diprioritaskan dalam Revolusi Industri 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, otomotif, elektronika, kimia, serta tekstil dan pakaian.

“Sektor-sektor ini memiliki potensi dan keunggulan komparatif serta berkontribusi 60 persen terhadap PDB,” ujar Airlangga.

Tak hanya itu, Airlangga juga mengklaim, Kementerian Perindustrian berupaya mendorong percepatan pembangunan klaster industri berbasis sentra di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggah, hingga Papua. Proyek itu pun rencananya akan dimulai pada 2022-2023.

Untuk bisa merealisasikan seluruh program kerja tersebut, Kementerian Perindustrian telah mengusulkan tambahan anggaran untuk 2019 kepada DPR RI sebesar Rp2,57 triliun. Airlangga mengklaim tambahan anggaran itu untuk memuluskan implementasi dari Revolusi Industri 4.0.

Baca juga artikel terkait REVOLUSI INDUSTRI 40 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Dipna Videlia Putsanra