Menuju konten utama

Menpar: Promosi Wisata di Area Terdampak Tsunami Berhenti Sementara

Kementerian Pariwisata menghentikan seluruh aktivitas promosi destinasi wisata di semua kawasan yang terdampak tsunami Selat Sunda.

Menpar: Promosi Wisata di Area Terdampak Tsunami Berhenti Sementara
Suasana pascatsunami di kawasan Banten, Minggu (23/12). Peristiwa tsunami yang terjadi Sabtu (22/12/2018) pada pukul 21.27 WIB itu mengakibatkan sejumlah kerusakan dan korban jiwa. ANTARA FOTO/ Dian Triyuli Handoko/Adm/hp.

tirto.id - Setelah tsunami menerjang sejumlah pantai di sekitar Selat Sunda pada Sabtu malam kemarin, Menteri Pariwisata Arief Yahya memerintahkan penghentian promosi destinasi wisata di semua wilayah terdampak bencana itu untuk sementara waktu.

"Dalam fase tanggap darurat bencana, kami menginstruksikan agar seluruh aktivitas promosi di destinasi terdampak bencana dihentikan," kata Arief melalui keterangan resminya di Jakarta, Minggu (23/12/2018) seperti dilansir Antara.

Arief menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam kepada seluruh korban tsunami yang menerjang kawasan pesisir di Provinsi Banten dan Lampung.

Dia menambahkan, usai tsunami terjadi pada Sabtu malam kemarin, Kementerian Pariwisata segera membentuk tim untuk penanganan bencana di kawasan terdampak tsunami.

"Tim crisis center Kementerian Pariwisata segera diaktivasi dari satuan kerja terkait dan hari ini sudah harus ada tim yang berangkat untuk memfasilitasi Posko Kemenpar di lokasi," kata dia.

Arief meminta seluruh Tim Crisis Center menuju lokasi-lokasi yang terdampak bencana alam tersebut untuk memantau dan memberikan pelayanan terkait sektor pariwisata. Sejumlah pantai yang terdampak parah akibat tsunami pada Sabtu malam berlokasi di Kabupaten Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan.

"Saat ini Tim Crisis Center kemenpar sedang melakukan koordinasi dan pendataan awal terhadap ekosistem patiwisata terdampak bencana, baik dari aspek aksesibiltas, amenitas dan atraksinya," kata Arief.

Baca juga artikel terkait TSUNAMI SELAT SUNDA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom