Menuju konten utama

Menpar: Industri Pariwisata Butuh Rp500 T Demi Kejar Target 2019

Menpar menyebutkan membutuhkan Rp500 triliun investasi dan pembiayaan untuk mengejar target yang ditetapkan pemerintah pada 2019.

Menpar: Industri Pariwisata Butuh Rp500 T Demi Kejar Target 2019
Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Ketua Panitia Asian Games 2018 Erick Thohir memberikan keterangan kepada media di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (30/4/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan hingga tahun 2019 industri pariwisata membutuhkan investasi dan pembiayaan sebesar Rp500 triliun untuk mengejar target pemerintah pada 2019.

Industri pariwisata Indonesia ditargetkan pemerintah pada 2019 dapat mencapai 20 juta wisatawan mancanegara (wisman), 275 wisatawan nusantara (wisnus) dan penghasil devisa negara 20 miliar dolar AS. Target ini sebagai pilihan dalam menstabilkan defisit neraca perdagangan Indonesia. Pemerintah juga mengharapkan industri pariwisata dapat menjadi sektor utama penopang ekonomi dalam negeri.

"Apa core bisnisnya bangsa ini, industri andalan bangsa ini? Pertanian enggak, membayangkan untuk mengalahkan Thailand saja susah. Sektor industri masih jauh di hal teknologi, saat ini masih eranya AS. Paling mungkin adalah industri pariwisata, yang kita punya potensi besar, yang dapat menjadi terbesar dan bisa menjadi yang terbaik," ujar Arief Yahya dalam Rakornas Pariwisata III/2018 Jakarta pada Rabu (26/9/2018).

Dari jumlah investasi yang dibutuhkan tersebut akan dipergunakan salah satunya untuk pengembangan 10 destinasi ‘Bali Baru’.

"Untuk periode 2019 hingga 2024, dibutuhkan investasi sektor pariwisata untuk 120.000 hotel rooms, 15.000 restoran, 100 taman rekreasi internasional, 100 operator diving, 100 marina, dan 100 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan melibatkan peran serta dunia usaha, serta program pembangunan 100 ribu homestay dengan melibatkan UKM pariwisata," ujar Arief.

Untuk mengembangkan homestay membutuhkan investasi Rp2 triliun dan KUR Khusus Pariwisata untuk UKM Pariwisata Rp25 triliun. Tahun ini saja jumlah pelaku UKM di sektor pariwisata sebanyak 6,7 juta pelaku usaha.

"Besarnya kebutuhan investasi dan pembiayaan di sektor pariwisata ini kami coba petakan dan bahas dalam Rakornas Pariwisata III/2018,” ujarnya.

Kementerian Pariwisata memperkirakan kebutuhan investasi pariwisata untuk capai target 2019, sebesar Rp205 triliun, terdiri dari investasi pemerintah Rp170 triliun untuk pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata. Lalu, untuk investasi swasta Rp35 triliun.

Sementara kebutuhan pembiayaan pariwisata diperkirakan sebesar Rp295 triliun. Terdiri dari pembiayaan pemerintah Rp10 triliun, yang dapat bersumber dari beberapa Lembaga Keuangan Pemerintah, yakni Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah(PINA), dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LDPB).

Sedangkan pembiayaan sisanya Rp285 triliun dapat dari kontribusi swasta. Industri Keuangan Bank diperkirakan dapat memberikan alokasi Rp230 triliun, Industri Keuangan Non-Bank Rp10 triliun dan Pasar Modal Rp45 triliun.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Bisnis
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Maya Saputri