Menuju konten utama

Menlu Retno Jadwalkan Kunjungan ke AS pada 4-5 Mei Nanti

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan melakukan kunjungan bilateral ke Washington DC, Amerika Serikat pada 4-5 Mei nanti.

Menlu Retno Jadwalkan Kunjungan ke AS pada 4-5 Mei Nanti
Menlu Retno Marsudi. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/aww/16.

tirto.id - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan melakukan kunjungan bilateral ke Washington DC, Amerika Serikat pada 4-5 Mei nanti, sebagai bentuk tindakan konkret atas kunjungan Wakil Presiden Mike Pence beberapa waktu lalu.

"Ini merupakan kunjungan pertama pada tingkat menteri dari Indonesia ke Amerika Serikat untuk bertemu administrasi yang baru," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Menlu Retno dijadwalkan akan menemui Menlu AS Rex W Tillerson dan Menteri Perdagangan AS dalam kunjungannya ke Amerika Serikat.

Pihak Kementerian Luar Negeri juga sedang mengupayakan agar Menlu bisa bertemu dengan Ketua Kongres Amerika Serikat serta melakukan "courtesy call" kepada Wapres AS Mike Pence ketika berada di AS, kata Arrmanatha.

Tujuan kunjungan Menlu Retno antara lain untuk membahas secara detil upaya meningkatkan kerja sama strategis kedua negara seperti komitmen yang telah disampaikan oleh Wapres Pence ketika mengunjungi Indonesia.

Dalam kunjungannya, Menlu Retno juga akan menghadiri pertemuan ASEAN-AS yang memasuki ulang tahun ke-40 tahun ini.

Menlu dari negara-negara ASEAN dijadwalkan akan bertemu dengan Menlu AS pada pertemuan tingkat menlu di Washington pada 4 Mei.

Sementara itu, Direktur Amerika I Kementerian Luar Negeri Adam M. Tugio mengatakan kunjungan Menlu Retno tersebut juga bertujuan untuk mencari upaya peningkatan hubungan bilateral dan pendalaman kemitraan strategis kedua negara.

Selain itu juga untuk memulai pembahasan mengenai pengaturan kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan.

"Ini merupakan tindak lanjut konkret dari kunjungan Wakil Presiden AS," kata Adam, seperti diberitakan Antara.

Menlu juga akan kembali menekankan adanya peluang kerja sama kedua negara untuk memajukan nilai-nilai pluralisme dan toleransi yang merupakan "soft power" yang penting untuk kerja sama di bidang deradikalisasi, kata Adam.

Baca juga artikel terkait POLITIK LUAR NEGERI atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri