Menuju konten utama

Menko PMK: Jangan Jadikan Masjid Tempat Kontestasi Politik

Muhadjir menyatakan, masjid seharusnya bukan sekadar tempat untuk beribadah semata, namun jangan pula dimanfaatkan menjadi tempat kontestasi politik.

Menko PMK: Jangan Jadikan Masjid Tempat Kontestasi Politik
Menko PMK Muhadjir Effendy. FOTO/Lukas/Biro Setpres

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan agar masyarakat mampu memanfaatkan masjid sebagai pusat kebudayaan yang baik.

Muhadjir menyatakan, masjid seharusnya bukan sekadar tempat untuk beribadah semata, tapi juga pusat kebudayaan yang mampu menelurkan sumber daya manusia Indonesia yang positif.

“Harus ada pendidikan, ada aktivitas ekonomi ada aktivitas sosial (di masjid) itu harus terintegrasi dan membangun ekosistem agar semakin luas jangkauannya,” kata Muhadjir ditemui di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/20223).

Selain itu, Muhadjir berpesan agar masjid tidak dimanfaatkan menjadi tempat kontestasi politik.

“Diupayakan masjid jangan digunakan untuk politik baik mendekati pemilu atau tidak. Seperti yang kita tahu dalam politik ada kontestasi dan dalam kontestasi itu ada persaingan yang ini tentu saja bisa mengurangi marwah masjid jadi tidak kondusif,” ujar Muhadjir.

Ia mangatakan bahwa pemerintah sendiri mendukung masjid dan tempat beribadah agama lainnya agar dijadikan tempat membangun kebudayaan yang baik.

“Bisa dibilang masjid itu bisa jadi episentrum gerakan revolusi mental berbasis keagamaan. Dan bukan hanya masjid, tapi lembaga keagamaan lain juga,” sambung Muhadjir.

Muhadjir berpesan agar masjid bisa menjadi tempat anak-anak membangun pendidikan berbasis keagamaan.

Pendidikan akhlak, menurut Muhadjir wajib dipelajari oleh anak-anak untuk menghadapi arus zaman yang semakin kacau.

“Dasar-dasar harus ada soal pengetahuan akhlak itu karakter personal yang harus dimiliki semua orang. Anak-anak harus dikenalkan mana akhlak terpuji dan mana akhlak tercela seperti iri, dengki, benci,” terang Muhadjir.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak sembarangan menyebabkan informasi.

Muhadjir menilai saat ini banyak informasi yang bentuknya hoaks bertebaran di media sosial dan berpotensi memecah belah.

“Media sosial ini bisa menjadi berbahaya, namun juga bermanfaat tergantung bagaimana kita memakainya,” tutup Muhadjir.

Baca juga artikel terkait POLITISASI MASJID atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri